JAKARTA - PA 212 menggelar demonstrasi bertajuk Aksi Bela Islam menuntut pencopotan Yaqut Cholil Coumas dari jabatannya sebagai Menteri Agama di Kementerian Agama, Jakarta, pada siang ini Jumat 14 Maret.
Aksi unjuk rasa tersebut merespons pernyataan Yaqut terkait aturan pengeras suara. Yaqut dinilai telah menganalogikan suara azan masjid dengan suara gonggongan anjing.
Menyikapi aksi ini, Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengajak semua pihak khususnya massa aksi untuk mendengarkan bisikan hati nurani bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sama sekali tak bermaksud membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
"Kepada saudaraku yang akan berdemo, saya mengajak kita semua untuk secara otentik dan jujur mendengarkan bisikan nurani terdalam kita tanpa ada benci, dendam, dan kepentingan tentang pernyataan Gus Menteri, sembari membaca secara utuh pernyataan beliau," ujar Kamaruddin dalam keterangan resminya, Jumat, 4 Maret.
"Insyaallah bisikan rohani kita akan berkata bahwa Gus Menteri punya niat baik, tidak ada maksud membandingkan antara suara azan dan gonggongan anjing," sambungnya.
Menurut Kamaruddin, Yaqut memiliki latar belakang sebagai santri yang tumbuh di lingkungan pesantren. Karena itu, dia meyakini Yaqut tak mungkin melakukan seperti yang persepsikan oleh PA 212 tersebut.
BACA JUGA:
"Atas nama kemaslahatan dan persaudaraan seiman dan setanah air, janganlah kita mengamplifikasi, mengkapitalisasi, mengeksploitasi, apalagi menuduhkan hal yang tidak sesuai dengan fakta," kata dia.
Kamaruddin mengatakan, saat ini Yaqut tengah berjuang untuk kemaslahatan umat dan bangsa. Dia menilai, perlu adanya komunikasi dengan mengedepankan keadaban publik dan saling berbaik sangka satu sama lain.
"Harus saling menghargai, mari merawat persaudaraan keislaman dan kebangsaan kita untuk mencari ridho Allah SWT," kata Kamaruddin.