Bagikan:

JAKARTA - Persaudaraan Alumni (PA) 212 rencananya menggelar aksi demo 'Bela Islam 2503' pada Jumat, 25 Maret besok. Demo ini menuntut sejumlah nama seperti Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Pendeta Saifuddin sampai Permadi Arya alias Abu Janda dipenjarakan. 

Nama tersebut, menurut PA 212 telah melakukan penistaan terhadap agama. Lewat akun Instagram-nya, Permadi Arya atau Abu Janda merespons rencana PA 212. Menurutnya, pasal penistaan agama yang dijadikan landasan PA 212 digunakan sebagai alat untuk mempersekusi lawan-lawan politik.

Sebab, bagaimana mungkin seorang Menag Yaqut yang tumbuh dari kalangan pasantren dan memiliki garis keturunan ulama NU melakukan penistaan terhadap agamanya sendiri. 

"Sudah Diverifikasi pak menag @gusyaqut itu muslim bukan kaleng2, putra dari ulama NU, lulusan pondok pesantren, sekarang menjabat menteri agama.. dianggap menista islam agamanya sendiri kenapa bisa begitu? karena pasal penistaan agama adalah senjata 212 untuk persekusi lawan politik nya," terang Abu Janda dilansir dari Instagram @permadiarya2, Kamis, 24 Maret. 

Menurutnya, salah satu korban dari pasal ini adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Abu Janda tak ingin hal serupa kembali terulang pada siapapun.

"Sudah cukup Ahok jadi korban keji nya politisasi pasal penistaan agama.. JANGAN ADA LAGI," tegasnya.

Demo PA 212 akan digelar di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif menyatakan tuntutan dari demo ini yaitu memenjarakan Menag Yaqut, pendeta Saifuddin termasuk Abu Janda yang dituding melakukan penistaan agama. 

Slamet mengklaim aksi ini akan diikuti oleh ribuan orang. Dia meminta semua peserta aksi untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan ketat.