Kapal Perusak Rudal AS Transit di Selat Taiwan, China: Ancam Perdamaian
Kapal Amerika Serikat USS Curtis Wilbur (DDG-54). (Wikimedia Commons/U.S. Navy/Photographer’s Mate 3rd Class Todd Frantom)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas China geram dan menuduh Amerika Serikat (AS) mengancam perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan, seiring dengan kehadiran kapal perang Negeri Paman Sam di kawasan tersebut.

Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Komando Teater Timur China, seiring dengan kehadiran Kapal Perusak Rudal USS Curtis Wilbur (DDG-54) yang berada di bawah komando Armada ke-7 Angkatan Laut AS di Selat Taiwan.

Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan, kapalnya melakukan transit rutin di Selat Taiwan pada Hari Selasa, sesuai dengan hukum internasional.

"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Militer Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional," sebut Armada ke-7 dalam pernyataannya melansir Reuters Rabu 19 Mei.

Namun, China tidak terima dengan hal ini. Juru bicara Komando Teater Timur China menyatakan keberatan dan mengutuk langkah ini, lantaran dilakukan di tengah meningkatnnya ketegangan China dengan Taiwan.

"Tindakan AS mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan, dengan sengaja mengganggu situasi regional dan membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kecam Juru bicara Komando Teater Timur China.

Komando Teater Timur China melacak dan memantau kapal selama pelayarannya," tambah pernyataan tersebut. 

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal AS telah berlayar ke arah selatan melalui selat dan situasinya seperti biasa.

Ketegangan antara China dengan Taiwan beberapa bulan belakangan meningkat, seiring dengan kehadiran kapal perang dan jet tempur milik China di dekat wilayah Taiwan. 

Awal bulan lalu, China mengirim Kelompok Tempur Kapal Induk Liaoning untuk menggelar latihan di dekat perairan Taiwan. Sepekan kemudian, 15 pesawat China, termasuk 12 pesawat tempur mendekati zona pertahanan udara Taiwan.

Angkatan Laut China menyebut, pengiriman Kapal Induk Liaoning, kapal induk pertama di jajaran militer China, untuk melakukan latihan melindungi kedaulatan China di perairan tersebut.  

Sebagai respon, Kapal Perusak Rudal USS John S. McCain (DDG-56) empat kali merapat di Selat Taiwan sepanjang Februari - April lalu. Kendati mendapat kecaman dari China, Amerika Serikat akan tetap menghadirkan militernya di kawasan tersebut.