JAKARTA - Analisis citra satelit yang diperoleh oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) mengungkap pembangunan tujuh set silo baru, yang mampu menyimpan rudal baru yang canggih milik Iran.
Melansir The National News Jumat 7 Mei, Analis pertahanan di IISS menerangkan, fasilitas penyimpanan ditempatkan di lereng gunung yang curam dan dirancang untuk menampung lusinan senjata pada kemiringan tertentu, untuk penargetan rudal secara presisi.
Dalam citra satelit yang ditampilkan memperlihatkan tempat peluncuran yang terletak di daerah pegunungan dekat Kota Haji Abad di Iran selatan. Arahnya pun diatur sedemikian rupa, yang bisa menimbulkan kekhawatiran bagi pangkalan udra militer di Arab Saudi dan Bahrain.
Pangkalan Haji Abad memiliki setidaknya 14 rudal Zolfaghar atau Dezful terbaru yang dapat akurat dalam jarak 10 meter, membawa hulu ledak seberat 350 kilogram.
Perkembangan baru ini mendasari kekhawatiran atas meningkatnya persediaan roket berbahan bakar padat Iran, yang memungkinkannya menembakkan senjata dalam hitungan menit, dibanding rudal berbahan bakar cair yang memakan waktu.
Ancaman dari pangkalan ini meningkat, seiring dangan analisa pangkalan dikendalikan oleh pasukan elite Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC)
"Gambar satelit menunjukkan tabung rudal yang tersembunyi di lereng gunung yang curam, menunjuk dengan sangat konsisten ke wilayah yang luas di Arab Saudi, berpotensi Riyadh, kata analis pertahanan IISS Joe Dempsey, yang memimpin penelitian tersebut. Daerah sasaran juga mencakup sejumlah pangkalan militer, termasuk pangkalan logistik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) di Arab Saudi.
"Situs yang diperkuat ini sangat menarik, karena ini adalah yang pertama yang dikembangkan secara khusus untuk meluncurkan rudal bahan bakar padat mereka. Kami juga percaya itu untuk rudal jarak jauh mereka, berdasarkan sejumlah faktor," lanjut analis tersebut.
IISS menjelaskan, silo memiliki dinding setebal lima meter melengkapi medan yang sudah menantang untuk serangan, dengan lembah yang curam. Memungkinkan IRGC untuk bereaksi cepat dan akurasi yang meningkat dengan memiliki posisi tetap.
Peluncur menghadap ke barat daya dan diperkirakan berada di kisaran 238 hingga 243 derajat, arah yang ditempuh di Riyadh dan Bahrain. Tidak jelas apakah tabung-tabung tersebut dapat dirotasi untuk tujuan di tempat lain atau tidak, atau apakah mereka dilatih untuk pemilihan target tertentu.
"Pengurangan waktu persiapan peluncuran yang sesuai, dari hitungan jam untuk rudal berbahan bakar cair, menjadi menit untuk propelan padat dan keuntungan lainnya, membuat Iran tidak ketergantungan terhadap rudal berbahan bakar cair," papar Dempsey.
Pangkalan baru tersebut dilaporkan selesai pada Desember 2019, dengan tujuh struktur melingkar berongga besar, untuk sepasang rudal yang dapat diakses melalui terowongan bawah tanah.
BACA JUGA:
Sementara, laporan intelijen menunjukkan setiap silo berisi pasangan objek silinder berukuran panjang sekitar 12 meter, yang sebagian disamarkan.
"Mengingat karakteristik dan penempatannya yang terlindungi, ini mungkin adalah tabung peluncuran rudal balistik yang dipasang secara horizontal," sebut laporan itu.