Amerika Serikat Bantah Capai Kesepakatan Pertukaran Tahanan dengan Iran
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price. (Wikimedia Commons/U.S. Department of State)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat membantah laporan televisi Iran yang menyebut adanya kesepakatan dengan Iran, terkait pertukaran tahanan dengan imbalan pelepasan dana minyak Iran yang dibekukan senilai 7 miliar dolar Amerika Serikat di bawah sanksi Amerika Serikat di negara lain, Minggu 2 Mei. 

Televisi pemerintah Iran mengatakan pada Hari Minggu, Teheran akan membebaskan empat orang Amerika yang dituduh melakukan mata-mata, dengan imbalan empat orang Iran yang ditahan di Amerika Serikat dan pembebasan 7 miliar dolar Amerika Serikat dana Iran yang dibekukan.

TV pemerintah, mengutip seorang pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya juga mengatakan, warga negara Inggris-Iran Nazanin Zaghari-Ratcliffe akan dibebaskan, setelah Inggris melunasi hutang peralatan militer kepada Teheran.

Para pejabat Iran mengatakan kepada Reuters bulan lalu, kesepakatan sementara bisa menjadi cara untuk mendapatkan waktu penyelesaian abadi yang melibatkan pencairan dana Iran yang diblokir di bawah sanksi Negeri Paman Sam. 

"Sumber informasi mengatakan, Pemerintah Joe Biden telah setuju untuk membebaskan empat tahanan Iran yang dipenjara karena melanggar sanksi AS, dengan imbalan empat mata-mata Amerika," kata laporan TV pemerintah Iran pada Hari Minggu, seperti melansir Reuters

"Pembebasan Nazanin Zaghari dengan imbalan pembayaran Inggris atas utang 400 juta pound ke Iran juga telah diselesaikan. Sumber itu juga mengatakan pemerintahan Biden telah setuju untuk membayar Iran 7 miliar dolar Amerika Serikat," lanjut laporan tersebut.

Namun, Washington membantah laporan ini. Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengatakan, laporan terkait dengan kesepakatan pertukaran pertahanan yang telah dicapai, tidak benar. 

"Seperti yang telah kami katakan, kami selalu mengangkat kasus orang Amerika yang ditahan atau hilang di Iran. Kami tidak akan berhenti sampai kami dapat menyatukan kembali mereka dengan keluarga mereka," tegas Price.

Senada dengan Price, Kepala Staf Gedung Putih Ron Klain juga membantah laporan tersebut. 

"Sayangnya, laporan itu tidak benar. Tidak ada kesepakatan untuk membebaskan keempat orang Amerika ini," kata Klain di CBS 'Face the Nation'.

Sebelumnya, Iran mengatakan dana 20 miliar dolar Amerika Serikat dari pendapatan minyaknya telah dibekukan di sejumlah negara, seperti Korea Selatan, Irak dan China, di bawah sanksi Amerika Serikat sejak 2018.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Jake Sullivan, berbicara di 'This Week' ABC pada Hari Minggu mengatakan, tidak ada kesepakatan yang dicapai dengan Iran di Wina, merujuk pertemuan dengan Iran sejak awal April terkait Kesepakatan Nuklir 2015.

“Masih jarak yang cukup untuk menempuh perjalanan untuk menutup celah yang tersisa,” ujarnya. "Dan celah itu adalah tentang sanksi apa yang akan ditarik kembali oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain. Mereka mengenai pembatasan nuklir yang akan diterima Iran dalam programnya untuk memastikan bahwa mereka tidak akan pernah bisa mendapatkan senjata nuklir."

dominic raab
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab. (Wikimedia Commons/Foreign and Commwealth Office)

ZAGHARI-RATCLIFFE

Mengenai kasus Zaghari-Ratcliffe, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan kepada Times Radio pada Minggu pagi; "Kami mengakui hutang IMS harus dilunasi dan kami sedang mencari pengaturan untuk mengamankan itu".

Seorang pejabat Kantor Luar Negeri kemudian mengecilkan spekulasi tentang pembebasannya. Zaghari-Ratcliffe, seorang manajer proyek amal Thomson Reuters Foundation, dibebaskan dari tahanan rumah pada Maret di akhir hukuman karena keterlibatan dalam usaha menggulingkan Pemerintah Iran. Dia ditangkap di Bandara Teheran pada April 2016.

Bulan lalu, Pengadilan Iran kembali memvonisnya satu tahun penjara, beberapa minggu setelah dia menyelesaikan hukuman lima tahun sebelumnya, sebuah keputusan yang oleh Inggris disebut tidak manusiawi.

Keluarga dan yayasannya, sebuah badan amal yang beroperasi secara independen dari perusahaan media Thomson Reuters dan anak perusahaan berita Reuters, menyangkal semua tuduhan terhadapnya dan mengatakan dia hanya mengunjungi kerabat di Iran.