Bagikan:

JAKARTA - Pertukaran tahanan dan pencairan dana yang tertahan, dikatakan tidak mengubah apa pun dalam hubungan Amerika Serikat dengan Iran, kendati tidak juga menutup rapat-rapat peluang dialog mengenai program nuklir.

Lima tahanan Amerika Serikat terbang keluar dari Iran pada Hari Senin, dalam pertukaran dengan lima warga Iran yang ditahan di AS dalam kesepakatan yang jarang terjadi, termasuk pencairan dana Teheran sebesar 6 miliar dolar AS (Rp92.254.200.000.000) yang tertahan di Korea Selatan.

Sebuah pesawat yang dikirim oleh mediator Qatar menerbangkan lima warga negara AS dan dua kerabat mereka keluar dari Teheran, segera setelah kedua belah pihak menerima konfirmasi dana tersebut telah ditransfer ke rekening di Doha, sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters, seperti dikutip 18 September.

Berbicara kepada para wartawan pada Hari Minggu malam, pejabat senior Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan, Washington akan terus menekan Teheran dengan menjatuhkan sanksi-sanksi baru kepada kementerian intelijen Iran dan mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad atas keterlibatan mereka dalam penahanan warga negara AS.

Selain itu, Negeri Paman Sam juga telah meningkatkan postur pencegatannya di wilayah tersebut untuk mencegah pengiriman senjata Iran ke Yaman.

Meskipun begitu, Washington mengatakan pintu diplomasi atas program nuklir Iran tidak sepenuhnya tertutup.

"Jika kami melihat ada peluang, kami akan menjajaki peluang itu, tetapi saat ini, saya tidak punya sesuatu untuk dibicarakan," kata pejabat senior pemerintahan AS yang enggan disebut namanya.

Ketika ditanya apakah akan ada pembicaraan tidak langsung dengan Iran minggu ini di New York di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, pejabat tersebut mengatakan: "Anda bertanya apakah ada pembicaraan yang direncanakan minggu ini? Sama sekali tidak."

Lima warga AS yang berkewarganegaraan ganda itu akan terbang ke Doha dan kemudian ke AS.

"Mereka berada dalam kondisi sehat,” kata seorang pejabat Iran yang menjelaskan proses tersebut.

Sedangkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan, dua warga Iran yang dibebaskan akan kembali ke Iran. Sementara dua lainnya akan tinggal di AS atas permintaan mereka. Satu tahanan lainnya akan bergabung dengan keluarganya di negara ketiga, tambahnya.

Diketahui, hubungan antara Washington dan Teheran telah memanas sejak Donald Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir antara Iran dan negara-negara besar dunia di tahun 2018.