JAKARTA - Kim Yo-jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara yang berkuasa Kim Jong-un memperingatkan pada Hari Minggu, Korea Selatan harus membayar "harga mahal" karena mengirim selebaran propaganda melintasi perbatasan pada hari sebelumnya.
Kim yang merupakan wakil direktur Departemen Komite Pusat Partai Buruh mengatakan, "berbagai jenis selebaran agitasi politik dan hal-hal kotor" disebarkan oleh Korea Selatan di dekat perbatasan dan lebih jauh ke pedalaman.
"Kami mengecam keras tindakan memalukan dan kotor dari sampah ROK yang melakukan provokasi menyebarkan hal-hal agitasi politik dan konspirasi anti-DPRK sekali lagi tanpa menghiraukan peringatan berulang kali," katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara, merujuk ke Korea Selatan dan Korea Utara dengan nama resmi, Republik Korea dan Republik Rakyat Demokratik Korea, melansir The Korea Times 17 November.
"Tidak akan ada pemilik rumah yang tidak marah melihat sampah kotor berserakan di halaman yang bersih, yang bahkan anjing kampung pun tidak suka menyentuhnya," tegasnya.
Korea Utara bereaksi marah terhadap aktivis Korea Selatan yang mengirim balon melintasi perbatasan dengan membawa selebaran propaganda anti-Pyongyang dan barang-barang konsumen Korea Selatan.
BACA JUGA:
Kim mengatakan, pasukan keamanan Korea Utara telah memblokir area tempat ditemukannya selebaran tersebut dan sedang melakukan pekerjaan pembersihan.
"Kesabaran ada batasnya," tegas Kim.
"Kemarahan rakyat DPRK terhadap anjing kampung yang paling menjijikkan telah mencapai titik ekstrem. Sampah itu harus membayar harga yang mahal," tandasnya.