Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kelautan Korea Selatan mengatakan pada akhir bulan lalu, pihaknya telah menandatangani perjanjian dengan otoritas pelabuhan setempat untuk meningkatkan kemampuan anti-drone di pelabuhan-pelabuhan setempat di tengah meningkatnya masalah keamanan yang ditimbulkan oleh drone yang tidak berizin.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Korea berencana untuk mengoperasikan sistem anti-drone di pelabuhan-pelabuhan di Busan, Incheon, dan Ulsan tahun depan, menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, dikutip dari The Korea Times 14 November.

Sistem tersebut rencananya juga akan dibangun di Yeosu, 316 kilometer selatan Seoul, pada tahun 2026 mendatang.

Kementerian Kelautan mengatakan, sistem tersebut akan terdiri dari peralatan untuk mengidentifikasi pendekatan drone, seperti radar, kamera hingga pemindai frekuensi radio, beserta pengacau yang dapat menonaktifkannya.

"Seperti yang terlihat dalam perang-perang baru-baru ini, drone telah muncul sebagai ancaman yang signifikan," kata kata Menteri Kelautan Kang Do-hyung.

"Oleh karena itu, kita perlu segera mempersiapkan pendekatan dan penetrasi drone ilegal di pelabuhan-pelabuhan, yang merupakan fasilitas utama bagi negara ini," jelas Menteri Kang .

"Sistem pertahanan negara akan semakin diperkuat jika kita berhasil membangun sistem anti-drone di pelabuhan-pelabuhan utama," imbuhnya.