JAKARTA - Iran dan negara-negara Eropa akan segera melanjutkan negosiasi mengenai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015 mengenai program nuklir Iran, setelah pembahasan sebelumnya terhenti seiring dengan keluarnya Amerika Serikat.
"Sekarang, negara-negara Eropa menyatakan minat mereka untuk melanjutkan negosiasi. Kami kemungkinan akan segera mulai mengerjakannya," kata Menlu Araghchi di TV pemerintah Iran, dilansir dari TASS 17 November.
Diketahui, Donald Trump memutuskan Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir Iran secara sepihak pada tahun 2018, saat ia menjabat sebagai presiden.
"Pemerintah (Presiden Iran Masoud) Pezeshkian mengusulkan untuk memulai kembali pembicaraan di New York (di sela-sela Sidang Tingkat Tinggi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) pada 24-30 September). Eropa dan Amerika Serikat menyambut baik usulan tersebut," jelasnya.
Ditambahkannya, sejak mendiang presiden Ebrahim Raisi, perundingan Iran-AS telah dilakukan melalui mediasi Oman, tetapi prosesnya telah ditangguhkan sejak Mei.
Di New York, kedua belah pihak "menunjukkan minat untuk melanjutkan kedua proses negosiasi: satu dengan pihak Eropa dan yang lainnya di Oman dengan pihak Amerika, tetapi konsultasi lebih lanjut terhenti di tengah perkembangan (konflik) di Lebanon," pungkas Araghchi.
Pekan Ini, Presiden Masoud Pezeshkian dan Menlu Araghchi melakukan pertemuan dengan kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi yang berkunjung ke Iran.
Presiden Pezeshkian mengatakan, pencarian teknologi nuklir Iran sejalan dengan kerangka hukum dan lisensi Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), tidak bermaksud mengembangkan senjata nuklir.
"Iran sangat siap untuk bekerja sama dengan badan-badan internasional guna menjawab pertanyaan apa pun terkait program nuklir damainya," jelas Presiden Pezeshkian, melansir IRNA.
Grossi sendiri mengatakan, mengatakan, "hasil yang konkret, nyata dan terlihat" diperlukan dalam perselisihan mengenai program nuklir Iran untuk menghindari perang, usai melakukan pertemuan dengan pejabat tinggi Iran seperti Menlu Araghchi dan Kepala Organisasi Energi Atom Iran Mohammad Eslami, dikutip dari The Times of Israel.
BACA JUGA:
"Kami memiliki situasi ketegangan," kata Grossi.
"Program nuklir Iran adalah pusatnya. Dan saya di sini untuk bekerja sama dengan Iran guna menemukan solusi yang memadai," lanjutnya.
"Sangat penting untuk mencapai, pada titik ini, beberapa hasil konkret, nyata dan nyata yang akan menunjukkan bahwa kerja sama ini memperbaiki situasi dan secara umum menjauhkan kita dari konflik dan akhirnya perang," tandasnya.