Krisis COVID-19 India, Bantuan Internasional Mulai Berdatangan
Ilustrasi penanganan pasien COVID-19. (Wikimedia Commons/Mstyslav Chernov)

Bagikan:

JAKARTA - Bantuan medis penting dari sejumlah mulai berdatangan ke India, Selasa 27 April waktu setempat, di tengah lonjakan kasus infeksi virus corona, serta krisis kekurangan oksigen dan daya tampung rumah sakit. Sementara, bantuan lainnya masih dalam proses pengiriman.

Sebuah pengiriman dari Inggris, termasuk 100 ventilator dan 95 konsentrator oksigen, tiba di ibu kota New Delhi, meskipun juru bicara Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Inggris tidak memiliki kelebihan dosis vaksin COVID-19.

Selain itu, Prancis mengirim delapan generator penghasil oksigen besar minggu ini sementara Irlandia, Jerman dan Australia mengirimkan konsentrator oksigen dan ventilator, kata seorang pejabat kementerian luar negeri India, menggarisbawahi kebutuhan penting akan oksigen.

Ada pun Presiden Amerika Joe Biden menegaskan kembali komitmen AS untuk membantu India, dengan mengatakan dia mengharapkan untuk mengirim vaksin ke sana. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sedang berupaya untuk mengirimkan 4.000 konsentrator oksigen ke India.

Sementara dari dalam negeri, kereta Oxygen Express India berangkat ke New Delhi, sarat dengan sekitar 70 ton oksigen dari negara bagian timur

"Gelombang saat ini sangat berbahaya dan menular. Rumah sakit kelebihan beban," kata Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal, menambahkan bahwa area publik yang luas di ibukota akan diubah menjadi rumah sakit perawatan kritis.

Sementara itu, PM India Narendra Modi juga berusaha untuk mendapatkan bantuan vaksin AstraZeneca dari Amerika Serikat, di mana ada sekitar 60 juta dosis vaksin tersebut yang akan dibagi-bagikan Negeri Paman Sam, lantaran vaksin tersebut belum memeroleh izin penggunaan. 

Selain peralatan medis, oksigen dan vaksin, bantuan obat-obatan juga datang untuk India. Gilead Sciences mengatakan akan memberi India setidaknya 450.000 botol obat antiviral remdesivir. Ada pun Merck & Co (MRK.N) mengatakan pada Hari Selasa, pihaknya bermitra dengan lima pembuat obat generik India untuk memperluas produksi dan akses ke molnupiravir obat COVID-19 eksperimental.

Untuk diketahui, ada 323.144 kasus baru infeksi COVID-19 di India selama 24 jam terakhir, berada di rekor infeksi harian dunia 352.991 yang terjadi pada di India pada Hari Senin. Dan, 2.771 kematian baru menambah jumlah korban menjadi 197.894.