India Kembali Cetak Rekor Harian Infeksi COVID-19, Tembus 18 Juta Kasus
Ilustrasi pasien COVID-19. (UNICEF/UNI41215/Rae)

Bagikan:

JAKARTA -  Total kasus COVID-19 India melewati 18 juta pada Kamis 29 April, setelah rekor dunia infeksi harian dan rekor angka kematian harian kembali pecah di India.

India melaporkan 379.257 kasus COVID-19 baru dan 3.645 kematian baru pada hari ini, menurut data Kementerian Kesehatan. Sejauh ini, itu adalah hari paling mematikan bagi negara mana pun yang dilanda pandemi, melansir Reuters, Kamis 29 April.

Harapan terbaik India untuk mengekang gelombang mematikan kedua COVID-19 adalah dengan memvaksinasi populasinya yang besar, kata para ahli. India pun membuk pendaftaran vaksinasi untuk semua orang berusia 18 tahun ke atas Rabu kemarin, untuk menerima vaksin mulai Sabtu lusa. 

Kendalanya, India tidak memiliki stok vaksin yang mencukupi. Mengutip data Duke Global Health Innovation Center yang dilansir CNN, meski India telah membeli 205,5 juta dosis vaksin COVID-19, namun jumlah itu baru mencakup 8 persen jumlah populasinya yang mencapai 1,4 miliar orang. 

Sebanyak 600 juta penduduk tidak memenuhi syarat untuk menerima vaksin. Banyak orang yang mencoba mendaftar mengatakan mereka gagal, mengeluh di media sosial bahwa mereka tidak bisa mendapatkan slot atau mereka tidak bisa online untuk mendaftar, karena situs web tersebut mengalami eror akibat diakses banyak orang dalam waktu bersamaan. 

"Statistik menunjukkan bahwa jauh dari crash atau berkinerja lambat, sistem bekerja tanpa gangguan apapun," kata Pemerintah India dalam sebuah pernyataan Rabu malam.

Pemerintah mengatakan lebih dari 8 juta orang telah mendaftar untuk vaksinasi, tetapi tidak segera jelas berapa banyak yang mendapat slot. Sementara, baru 9 persen penduduk India yang telah menerima satu dosis sejak kampanye vaksinasi dimulai pada Bulan Januari dengan petugas kesehatan dan kemudian orang tua.

Sementara itu, bantuan dari berbagai negara terus berdatangan. Dua pesawat dari Rusia, membawa 20 konsentrator oksigen, 75 ventilator, 150 monitor samping tempat tidur, dan obat-obatan seberat 22 metrik ton, tiba di ibukota Delhi pada Kamis.

Amerika Serikat juga mengirimkan persediaan senilai lebih dari 100 juta dolar ke India, termasuk 1.000 tabung oksigen, 15 juta Masker N95 dan 1 juta tes diagnostik cepat, menurut Gedung Putih kata dalam sebuah pernyataan dan akan mulai tiba pada hari Kamis.

Selain itu, sekitar 20 juta dosis vaksin COVID-19 lansiran AstraZeneca milik Amerika Serikat, juga disebut dialihkan ke India menurut Gedung Putih.