Pemerintah Disorot karena Pernah Beri India Bantuan Oksigen, Mahfud MD: Tak Perlu Jadi Masalah, Itu Biasa
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD (Foto: dokumentasi Kemenko polhukam)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara terkait sorotan publik atas bantuan oksigen yang pernah diberikan Indonesia pada India beberapa waktu lalu.

Menurutnya, bantuan yang sudah diberikan tersebut harusnya tak perlu jadi masalah. Apalagi, dalam hubungan internasional saling memberikan bantuan antara pemerintah satu dan lainnya adalah hal yang biasa terjadi.

"Terkait degan isu bantuan oksigen dari Indonesia ke India pada Mei lalu, saya kira kalau kita baca sejarah tentang hubungan antar negera itu tidak perlu jadi masalah. Karena Indonesia pun sering dapat bantuan," kata Mahfud seperti dikutip dari keterangan video yang diunggah di YouTube Kemenko Polhukam RI, Jumat, 9 Juli.

Lagipula, saat Mei lalu ketika pemerintah memberikan bantuan kepada India karena kondisi di Tanah Air sedang stabil dan tak terjadi peningkatan kasus positif. Sedangkan India saat itu perlu dibantu akibat dilanda krisis kesehatan akibat COVID-19.

Sehingga pemerintah Indonesia saat itu memutuskan memberikan bantuan berupa oksigen medis pada India.

"Kita bantu awal Mei, ketika tingkat kesembuhan di negara kita hampir selallu lebih tinggi dari yang terinfeksi. Sehingga, (persediaan, red) oksigen masih banyak, lalu India sedang parah, lalu Indonesia membantu," ungkap Mahfud.

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini kemudian menyebut Indonesia pernah juga membantu negara lain seperti Jepang saat dilanda tsunami dan Australia saat dilanda kebakaran besar.

Meski kedua negara itu lebih kaya tapi ketika ada kesulitan maka Indonesia akan memberikan bantuan semampunya. Hal ini, sambung Mahfud, biasa terjadi terutama dalam hubungan internasional.

"Itu sudah biasa dalam hubungan internasional. Negara-negara itu punya program kemanusian seperti (mengirimkan, red) bantuan obat dan makanan. Itu sudah biasa," tegasnya.

Lebih lanjut, Mahfud mengatakan, saat ini sudah ada sejumlah negara yang menawarkan bantuan pada pemerintah Indonesia. Sehingga, dia meminta agar publik tak perhitungan dengan bantuan yang dikirimkan pemerintah Indonesia kepada negara lain.

"Itu biasa kita membantu dan dibantu, jangan hanya menghitung. Sekarang, saat kita eksponensial, beberapa negara tawarkan bantuan. Rencana bantuan yang masuk ke kita itu tabung oksigen," ungkap Mahfud.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia sempat mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk India berupa 200 unit oksigen konsentrator pada Mei yang lalu. Bantuan ini diberikan atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat itu, India sedang mengalami krisis kesehatan akibat melonjaknya kasus positif COVID-19 dan mengakibatkan kematian serta kelangkaan oksigen bagi pasien yang dirawat di rumah sakit.