Gunakan Pesawat Garuda, Indonesia Kirim Alat Bantu Pernapasan ke India
Menlu Retno Marsudi (DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia memberangkatkan bantuan hibah kemanusiaan dalam rangka menghadapi pandemi COVID-19 ke India. Bantuan berupa oksigen konsentrator ini dibawa dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Ada pun yang dimaksud dengan oksigen konsentrator adalah jenis perangkat medis yang digunakan untuk memberi bantuan oksigen ke seseorang dengan gangguan pernapasan. 

"Atas arahan Presiden RI, pada siang hari ini pukul 14.00 WIB dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia, (pemerintah, red) Indonesia akan memberangkatkan bantuan hibah kemanusiaan ke India," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 12 Mei.

Alat yang dikirimkan pemerintah Indonesia itu berjumlah 200 unit. Namun, ini bukan kali pertama bantuan dikirimkan ke India.

"Bantuan kemanusian yang akan dikirimkan ini berupaa 200 unit oksigen konsentrator. Sebelumnya, pada tgl 10 Mei, pemerintah bersama asosiasi dan pelaku industri Indonesia juga telah mengirimkan 1400 tabung oksigen silinder ke India," ujarnya.

Dengan dikirimnya bantuan itu, diharapkan dapat membantu pemerintah India untuk menangani pandemi COVID-19. Apalagi, persahabatan antar kedua negara ini sudah terjalin sejak lama bahkan sejak Presiden RI pertama Soekarno.

Selain itu, kedua negara ini sudah bekerja sama melawan pandemi COVID-19 sejak awal. "Saya masih ingat betul, karena saya langsung melakukan komunikasi dengan Menlu India bagiamana pemerintah India memfasilitasi sehingga ekspor bahan baku obat yang pada saat itu sangat diperlukan oleh Indonesia dapat diperoleh Indonesia," ungkap Retno.

"India juga berperan penting mendukung pengadaan vaksin melalui kerangka multilateral, melalui COVAX Facility," imbuhnya.

Retno juga memaparkan Indonesia juga pernah memberikan bantuan penanganan COVID-19 ke negara lainnya. Termasuk, China di awal masa pandemi dengan mengirimkan alat kesehatan berupa masker, sarung tangan, dan hand sanitizer.

"Kita meyakini untuk berhasil melawan pandemi, solidaritas, kolaborasi, dan kerja sama merupkan sebuah keharusan. No country should be left behind, no one is safe until everyone is," pungkasnya.