JAKARTA - Sebanyak 24 orang korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan. Diketahui, dari puluhan yang dirawat, diantaranya harus menggunakan alat bantu pernapasan.
Direktur RSPP dr. Theryoto menjelaskan, belasan korban yang menggunakan alat bantu ini ada beberapa yang mengalami trauma pernapasan.
“Kondisi saat ini yang perlu alat bantu ada 14 pasien, kemudian ada sekitar 10 tanpa alat bantu,” kata Theryoto kepada wartawan di RSPP, Jakarta Selatan, Senin, 6 Maret.
“Kemudian untuk pasien pasien yang mengalami trauma di daerah saluran nafas, kami akan perhatikan karena pasien tersebut pada umumnya membutuhkan alat bantu,” sambungnya.
Theryoto mengungkapkan akan memaksimalkan penanganan penyembuhan bagi korban-korban yang mengalami trauma pernapasan. Akibat kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Lebih lanjut, pihaknya juga menyiapkan fasilitas untuk keluarga pasien. Sehingga kalau ada apa apa tim medis bisa memberitahukan tentang kondisi pasien kepada keluarga.
BACA JUGA:
“Jadi salah satu fasilitasnya selain kami menyediakan tempat perawatan pasien, kami juga menyediakan tempat bagi keluarga pasien sehingga kalau ada apa apa tim medis bisa memberitahukan tentang kondisi pasien kepada keluarga,” tutupnya.
Sebagai informasi trauma pernapasan atau trauma inhalasi biasa terjadi pada korban kebakaran yang menghirup udara panas dan kepulan asap di ruang tertutup dalam waktu cukup lama sehingga saluran pernafasannya menjadi bengkak dan kemerahan, mengeluarkan banyak lendir yang bercampur jelaga.
Kalau pembengkakan saluran nafas dari kebakaran ini bisa mematikan karena salurannya semakin lama semakin sempit dan tertutup lendir. Udara tidak ada yang bisa keluar ataupun masuk dari dan ke paru-paru.