Kritik Parlemen Inggris Bawa Mosi Genosida Xinjiang, China: Urusan Dalam Negeri!
Ilustrasi foto udara Kota Xinjiang, China. (Wikimedia Commons/Anagoria)

Bagikan:

JAKARTA - China meminta Inggris untuk segera memperbaiki tindakan yang salah, terkait mosi Parlemen Inggris yang meminta pemerintah mengambil tindakan, guna mengakhiri apa yang diyakni sebagai genosida di wilayah Xinjiang, China.

Dalam pernyataannya melalui Kedutaan Besar China di Inggris Jumat 23 April, Negeri Tirai Bambu menyebut tuduhan yang tidak beralasan oleh segelintir anggota Parlemen Inggris soal genosida di Xinjiang, sebagai kebohongan tidak masuk akal.

"Ini penghinaan dan penghinaan yang keterlaluan terhadap rakyat China, dan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan norma dasar yang mengatur hubungan internasional," sebut Kedutaan Besar China di Inggris.  

"China sangat menentang campur tangan Inggris yang terang-terangan dalam urusan dalam negeri China," tegas pernyataan tersebut.

Sebelumnya, Parlemen Inggris pada Rabu lalu meminta Pemerintah Inggris mengambil tindakan untuk mengakhiri apa yang digambarkan sebagai genosida, sekaligus meminta para menteri Inggris untuk melangkah lebih jauh dalam mengkritik Beijing.

Tetapi, Pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson sekali lagi menghindari pernyataan genosida mengenai Xinjiang. Para menteri mengatakan, keputusan apa pun yang menyatakan genosida ada di pengadilan.

Sejauh ini Pemerintah Inggris telah menjatuhkan sanksi pada beberapa pejabat China, memperkenalkan aturan untuk mencoba mencegah barang-barang yang terkait dengan Xinjiang memasuki pasar. Tetapi, mayoritas anggota parlemen ingin menteri melangkah lebih jauh.

Sebagai balasan, otoritas China menjatuhkan sanksi terhadap organisasi dan individu di Inggris, sebagai reaksi atas 'kebohongan dan disinformasi' tentang Xinjiang menurut China, beberap hari setelah Inggris menjatuhkan sanksi atas dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia di Xinjiang.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri China menjatuhkan sanksi terhadap empat entitas dan sembilan individu di Inggris, termasuk mantan pemimpin Partai Konservatif Iain Duncan Smith dan Komisi Hak Asasi Manusia Partai Konservatif.

Untuk diketahui, Parlemen Inggris mendukung mosi yang dibawa oleh anggota parlemen Konservatif Nusrat Ghani, yang menyatakan orang Uighur di Xinjiang menderita kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida. Dan menyerukan pemerintah untuk menggunakan hukum internasional untuk mengakhirinya.