Bagikan:

JAKARTA - Pengacara Alexei Navalny meminta agar kritikus Kremlin tersebut segera dipindahkan ke rumah sakit di Moskow, di tengah kekhawatiran mengenai kondisi kesehatannya. 

Pria berusia 44 tahun itu melakukan mogok makan selama tiga minggu dan dipindahkan dari penjara di timur Moskow ke rumah sakit penjara di Vladimir pada Hari Minggu lalu. Rekannya mengatakan kondisinya memburuk secara dramatis dalam beberapa hari terakhir.

"Dia sangat lemah, dia kesulitan duduk dan berbicara," kata pengacaranya Olga Mikhailova  melansir Euronews, Rabu 21 April.

"(Navalny) tidak menerima bantuan medis yang layak," tambahnya seraya menuntut kliennya tersebut dipindahkan ke rumah sakit sipil di ibu kota Rusia.

Hari Selasa waktu setempat, beberapa dokter, termasuk dokter pribadi Navalny, Dr. Anastasia Vasilyeva mengatakan, mereka ditolak memasuki pintu masuk rumah sakit penjara, setelah menunggu berjam-jam di luar gerbang.

"ni merupakan rasa tidak hormat dan ejekan terhadap para dokter,” ujar Vasilyeva dalam sebuah cuitan, dan menambahkan bahwa “kesehatan dan hidup Navalny jelas berada dalam bahaya.

Memburuknya kondisi Alexei Navalny, membuat para aktivis berencana untuk melakuakn unjuk rasa nasional pada Rabu ini, saat pidato kenegaraan tahunan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Rencana ini direspon otoritas Rusia dengan memperingatkan, mereka tidak akan membiarkan destabilisasi dan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan terhadap demonstrasi yang direncanakan.

Navalny mulai mogok makan pada 31 Maret untuk memprotes penolakan petugas penjara untuk mengizinkan dokter mengunjunginya. Navalny membutuhkan dokter dari luar penjara, memberikan perawatan yang memadai untuk sakit punggung dan mati rasa di kakinya.

Layanan penjara Rusia bersikeras bahwa Navalny mendapatkan semua bantuan medis yang dia butuhkan dan menggambarkan kondisinya sebagai memuaskan.

Tetapi kerabat pengkritik Kremlin telah memperingatkan bahwa dia bisa mati kapan saja, komentar yang telah menuai kecaman internasional.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan sangat prihatin. Ia mengatakan, Pemerintah Jerman bekerja untuk memastikan bahwa dia menerima perawatan medis yang tepat.

Sementara, Penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden Jake Sullivan mengatakan, Pmerintah Amerika Serikat telah mengatakan kepada Rusia, akan ada konsekuensi jika kritikus Kremlin Alexei Navalny meninggal di penjara.

"Kami telah mengkomunikasikan kepada Pemerintah Rusia, apa yang terjadi pada Tuan Navalny dalam tahanan mereka adalah tanggung jawab mereka. Dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban oleh komunitas internasional," kata Sullivan kepada CNN.

Navalny ditangkap pada Januari sekembalinya dari Jerman, di mana dia menghabiskan waktu lima bulan untuk memulihkan diri dari serangan racun saraf, yang dituduhkan kepada Rusia. Kremlin membantah tuduhan ini. 

Pengadilan Moskow memerintahkannya untuk menjalani hukuman 2 dan 1/2 tahun penjara atas tuduhan penipuan tahun 2014, yang secara luas dipandang bermotivasi politik. Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menggambarkan hukumannya sebagai sewenang-wenang dan secara nyata tidak masuk akal.