Uni Eropa: Rusia Kerahkan 150 Ribu Tentara ke Perbatasan Ukraina, Lebih Besar Dibanding Tahun 2014
Tentara Rusia di perbatasan dengan Ukraina. (Sumber: Wikimedia Commons/Ilya Varlamov)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa Josep Borrell mengungkapkan, Rusia telah mengerahkan lebih dari 150 ribu tentaranya ke perbatasan Ukraina dan Krimea.

Ini diungkapkannya setelah menteri-menteri luar negeri Uni Eropa melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Senin 19 April. 

"Lebih dari 150.000 tentara Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina dan di Krimea. Risiko eskalasi lebih lanjut terbukti," kata Borrell, menolak memberikan sumber untuk angka tersebut, seperti melansir Reuters, Selasa 20 April.

Borrell mengakui pemabngunan kekuatan militer yang dilakukan Rusia di perbatasan Ukraina, merupakan yang terbesar yang pernah ada. Kendati demikian, belum ada sanksi ekonomi baru atau pengusiran diplomat Rusia yang direncanakan dalam waktu dekat.  

Sementara, Ukraina mengharapkan negara-negara Barat memberikan dukungan yang praktis, untuk mencegah agresi lebih lanjut oleh Rusia. Dalam pembicaraan dengan Uni Eropa, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba meminta Uni Eropa mempersiapkan sanksi baru terhadap Rusia. 

Terpisah, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) menyebut pembangunan militer yang dilakukan Rusia saat ini, lebih besar dibanding tahun 2014. Tidak jelas apakah itu untuk tujuan pelatihan.

Tahun 2014 merujuk pada bentrokan yang terjadi antara militer Rusia dan militer Ukraina.  Saat itu, Rusia berhasil menganeksasi wilayah Krimea

"Ini pasti lebih besar dari yang ada pada 2014. Tidak jelas pergerakan pasukan itu untuk tujuan pelatihan," kata juru bicara Pentagon John Kirby, tetapi menolak memberikan nomor spesifik.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, pembangunan militer Moskow di dekat Ukraina adalah bagian dari latihan besar-besaran, yang dimaksudkan untuk menguji kesiapan tempur dan menanggapi apa yang disebutnya tindakan militer yang mengancam oleh NATO.

Shoigu mengatakan, latihan yang rencananya digelar selama tiga minggu, akan selesai dalam dua minggu ke depan. Shoigu mengatakan, NATO telah mengerahkan 40.000 tentara dan 15.000 peralatan militer di dekat perbatasan Rusia, terutama di Laut Hitam dan wilayah Baltik. Ini dibantah oleh NATO.

Untuk diketahui, ketegangan antara Moskow dan Kyiv telah meningkat di tengah peningkatan militer, serta bentrokan di timur Ukraina antara tentara dan separatis pro-Rusia.