Bagikan:

JAKARTA - Ketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Miftachul Akhyar menyambut baik penetapan awal puasa atau 1 Ramadan, besok, Selasa, 13 April. 

"Kita bersyukur pada sidang isbat kita mufakati bersama tentang awal Ramadan," ujar Miftachul Akhyar dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 12 April.

Menurutnya, penentuan awal Ramadan sudah sesuai dengan perhitungan hisab dan ruqyah pada malam hari ini. Sudah dilihat secara sah oleh 13 orang yang sudah diambil sumpah.

"Artinya hisab itu sudah cocok dengan ruqyah sehingga kita tak berlama-lama lagi memutuskan bahwa berpuasa esok hari, malam ini kita bersahur, bertarawih," jelasnya.

"Kita bersyukur pada Allah SWT, bahwa tahun ini di wilayah yang zona hijau dan kuning itu diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah tarawih dan salat Idulfitri dengan protokol kesehatan,” tuturnya.

Di samping itu, berkenaan dengan vaksinasi COVID-19 di bulan ramadan, Ketum MUI mengingatkan kembali penyuntikan vaksin tidak membatalkan orang yang berpuasa.

"Berpuasa tidak batal kalau divaksin tetapi tetap harus diperhatikan kondisi kesehatan daripada orang yang divaksin. Ada bahaya tidak? Jadi intinya tenaga medis harus perhatikan ini walaupun fatwanya membolehkan," tutur dia.

"Artinya tidak membatalkan tapi tergantung kondisi masing-masing," sambung Miftachul.

Selain itu, mengingat bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, Ketua MUI mengajak umat untuk saling membantu sesama manusia sebagai ibadah di bulan Ramadan.

"Satu hal penting Ramadan nanti, yang menjadi bagian ibadah, jangan lupa ibadah soleh sosial kita dengan membantu sesama orang lain seperti bencana saudara kita di NTT dan NTB. Karena beribadah yang paling baik adalah ibadah di bulan Ramadan," kata Miftachul Akhyar.

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan puasa atau awal Ramadan jatuh pada Selasa esok hari, 13 April 2021 

Menteri Agama Yaqut Cholil Coumas mengatakan keputusan ini diambil sesudah adanya laporan di 13 daerah yang menyaksikan hilal.  

Menag menginformasikan penetapan 1 Ramadan, setelah menyelenggarakan sidang Isbat yang dihadiri perwakilan ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan beberapa perwakilan dari negara sahabat.