JAKARTA - Salah satu keputusan Ahlu halli wal aqdi (AHWA) dalam Muktamar NU di Lampung meminta Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar tidak lagi menjadi pimpinan di organisasi manapun. KH Miftachul Akhyar yang kini juga Ketum MUI sudah menyanggupi. Tapi Anwar Abbas berusaha menggoyang putusan AHWA itu.
Wakil Ketua Umum MUI itu secara tegas menyampaikan keinginannya agar KH Miftachul Akhyar bisa diperbolehkan memimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dia berharap siapa pun bisa melakukan lobi-lobi supaya NU mau meloloskan Rais Aam nya itu tetap rangkap jabatan.
"Saya minta betul kepada teman–teman saudara NU supaya melobi siapa pun yang bisa dilobi agar ketua umum kita ini tetap menjadi ketua umum MUI," pinta Anwar saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Lembaga Penanggulangan Bencana MUI (Rakornas LPB – MUI) di Hotel Alia Cikini, pekan lalu.
"Meskipun KH Miftachul Akhyar terpilih menjadi Rais Aam, tapi saya rasa beliau juga bisa mengerjakan pekerjaan–pekerjaan Majelis Ulama Indonesia," bujuk Anwar lagi
Kata dia, MUI membutuhkan kehadiran KH Miftachul Akhyar sebagai pemimpin. Dia juga menyampaikan kekagumannya pada kepemimpinan KH Miftachul Akhyar.
"Saya melihat keanggunan beliau dalam memimpin Majelis Ulama Indonesia. Kerendahan hati beliau, itu merupakan sebuah modal memimpin organisasi,” paparnya.