JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU dapat menjadi mediator pemersatu umat melalui penguatan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Insaniah, dan ukhuwah Wathaniyah.
"Sehingga kekuatan umat dapat menjadi bagian dari kekuatan bangsa yang tenang, berada pada situasi pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi COVID-19,” ujar Sekjen MUI Amirsyah Tambunan di Jakarta, Senin, 27 Desember.
Amirsyah menilai, KH Miftach yang juga Ketua Umum MUI itu merupakan sosok ulama yang memiliki kapasitas dan integritas untuk mengayomi dan melindungi umat. Dua hal itulah kata dia, penting dalam rangka penguatan umat.
Oleh karenanya, Amirsyah berharap melalui kepemimpinan MUI bersama ormas lain, KH Miftach dapat mewujudkan visi MUI untuk menciptakan kondisi kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan yang baik.
BACA JUGA:
Menurutnya, keterpilihan Kiai Miftach juga bisa memperoleh ridha dan ampunan Allah menuju masyarakat utama yang berkualitas demi terwujudnya kejayaan Islam. Tentunya, kata Amirsyah, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai manifestasi dari rahmat bagi seluruh alam.
"Berharap (Kiai Miftach, red) mampu menjadi penyeimbang dalam menjadikan NU sebagai ormas yang mandiri untuk penguatan ekonomi umat melalui lembaga pendidikan seperti pondok pesantren,” kata Amirsyah.
Diketahui, KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Rais Aam PBNU melalui hasil masyawarah dan mufakat dari tim Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang terdiri dari 9 kiai sepuh NU dalam Muktamar ke-34 PBNU di Lampung, Jumat, 24 Desember.