Anwar Abbas Bingung dengan NU yang Tak Bolehkan KH Miftachul Akhyar Jadi Ketua MUI: Heran Saya, Benar-benar Bingung
KH Miftachul Akhyar /Foto: BPMI Setpres/Lukas

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, merespons pengunduran diri KH Miftachul Akhyar dari jabatan Ketua Umum MUI. Anwar mengaku bingung dengan sikap organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang terkesan tidak merelakan KH Miftachul Akhyar menjabat sebagai Ketum MUI periode 2020-2025.

KH Miftachul sendiri menyatakan telah mengirimkan surat pengunduran diri lantaran saat ini juga menjabat sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Herannya saya mengapa NU tidak membolehkan dan merelakannya bagi melaksanakan tugas suci dan mulia tersebut. Sehingga saya benar-benar jadi bingung sendiri dibuatnya," ujar Anwar dalam keterangannya, Kamis, 10 Maret.

Dalam pandangan tokoh Muhammadiyah itu, sosok KH Miftachul Akhyar merupakan seorang ulama serta pemimpin yang rendah hati. Sehingga Anwar menilai, KH Miftachul Akhyar sangat dibutuhkan dan diharapkan untuk mempersatukan umat.

Anwar mengungkapkan, tugas-tugas yang diemban KH Miftachul Akhyar di MUI selama lebih dari setahun, juga terlaksana dengan baik. Anwar merasa sosok KH Miftachul telah dekat, dicintai, dan disayang oleh para jajaran MUI.

"Terus terang kami butuh Bapak KH Miftachul Akhyar untuk menjadi pimpinan kami," kata dia.

Oleh karena itu, Anwar meminta kepada pimpinan dan warga NU agar KH Miftachul Akhyar tetap untuk terus menjadi pimpinan MUI. Dia pun rela jika KH Miftachul tidak bekerja secara full di MUI karena harus mengurus NU.

"Kami berharap biarlah sisa-sisa waktu beliau berikan untuk kami di MUI. Bagi kami hal itu tidak masalah karena kami akan tetap bisa bekerja secara bersama-sama di bawah pimpinan dan arahan beliau. Insya Allah dengan jiwa besar dari pimpinan dan warga NU yang membolehkan Bapak KH Miftachul Akhyar untuk tetap memimpin MUI, kami harapkan persatuan dan kesatuan umat akan bisa kita jaga," pungkas Anwar.