JAKARTA - Penunjukan Indonesia sebagai official partner country pada ajang Hannover Messe 2021 yang berlangsung pada 12-16 April 2021, diklaim pemerintah sebagai pembuktian diri kepada dunia sebagai salah satu negara yang memiliki kekuatan di sektor industri, terutama dalam penerapan teknologi industri 4.0.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan predikat sebagai official partner country membawa keuntungan dan kebanggaan tersendiri bagi bangsa ini.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, dengan menjadi partner country di Hannover Messe, Indonesia dapat menampilkan diri sebagai negara emerging yang tengah melakukan transformasi ekonomi menuju industri 4.0 yang berbasis riset dan inovasi,” ujarnya dalam keterangan, Senin, 12 April.
Menurut jadwal, perhelatan akbar yang kali ini dilaksanakan secara virtual tersebut sedianya akan dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan Kanselir Jerman Angela Merkel. Berikut ini adalah 5 fakta gelaran Hannover Messe 2021 yang dihelat oleh Indonesia.
1. Pameran dagang terbesar dunia untuk teknologi industri
Hannover Messe merupakan pameran dagang terbesar dunia untuk teknologi industri, dengan tradisi yang telah berjalan selama lebih dari 72 tahun.
Eksibisi ini memiliki eksposur internasional yang kuat, sebagaimana dicirikan dalam penyelenggaraan di tahun 2019, di mana tercatat lebih dari 6.500 eksibitor dari 75 negara di seluruh dunia dan menempati lahan seluas 227.000 meter persegi.
Setiap tahun, Hannover Messe rata-rata dihadiri 225.000 pengunjung yang merupakan level pemimpin dari perusahaan-perusahaan seluruh dunia. Selain itu, diliput sebanyak 2500 jurnalis dari 51 negara.
Dalam rangkaian agenda Hannover Messe 2021 Digital Edition, pemerintah telah memfasilitasi beberapa kerja sama di sektor industri, baik itu dalam kerangka Government to Government (G to G) maupun Business to Business (B to B).
2. Ajang pemanfaatan transfer teknologi bagi Indonesia
Menperin Agus optimistis, lewat gelaran Hannover Messe 2021 Digital Edition, akan terjadi transfer teknologi melalui keikutsertaan Indonesia dalam upaya memperkenalkan kekuatan industri nasional dan mendorong keterhubungan Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.
Ini merupakan peluang besar bagi Indonesia dalam menarik investasi dan memperluas pasar ekspor sektor industri, sehingga mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Hal tersebut sesuai dengan Peta jalan Making Indonesia 4.0 untuk percepatan revitalisasi sektor manufaktur dengan sasaran utamanya adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai 10 negara ekonomi terbesar dunia di tahun 2030.
Sebagai informasi, realisasi investasi sektor industri pada periode 2020 mencapai Rp272,9 triliun, tumbuh 26 persen dari 2019 yang sebesar Rp216 Triliun.
3. Negara pertama di Asia Tenggara
Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang mendapat kesempatan sebagai official partner country pada Hannover Messe. Hal ini akan membuka peluang untuk melakukan national branding atas posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.
Setiap tahunnya, satu negara terpilih untuk berperan sebagai partner country Hannover Messe, di antaranya India (tahun 2015), Amerika Serikat (2016), Polandia (2017), Meksiko (2018), dan Swedia (2019).
“Kehadiran Indonesia sebagai official partner country secara digital akan berlangsung selama setahun, sehingga kita bisa memaksimalkannya untuk mempromosikan kemampuan teknologi industri di tanah air,” tutur Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.
4. Dilaksanakan sepenuhnya digital
Pelaksanaan Hannover Messe tahun ini diselenggarakan sepenuhnya secara digital menyesuaikan dengan kondisi pandemi yang melanda dunia.
Selain itu, Indonesia juga akan menjadi special display pada ajang Hannover Messe 2022 dan menjadi partner country kembali pada tahun 2023 yang akan dilaksanakan secara fisik apabila pandemi telah berakhir.
5. Ajang unjuk diri korporasi nasional di pentas dunia
Indonesia akan menampilkan sebanyak 156 eksibitor, yang dikelompokkan ke dalam enam topik, antara lain automation, motion, and drives.
Dari jumlah tersebut, kontribusi eksibitor terbesar berasal dari korporasi skala kakap sebanyak 65 perusahaan, start-up 63 perusahaan, BUMN 14 perusahaan, serta delapan kawasan industri, dan empat kementerian/lembaga, serta dua asosiasi industri.
Di antara 156 eksibitor, 93 di antaranya merupakan pendaftar baru dan 63 eksibitor mendaftarkan diri mengikuti Hannover Messe 2020.