Bagikan:

JAKARTA - Industri makanan dan minuman (mamin), khususnya yang berada langsung di bawah koordinasi Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), dipastikan akan tampil dalam penyelenggaraan Hannover Messe 2023 di Jerman, pada April mendatang.

Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman menyebut, industri makanan dan minuman di dunia menunjukkan tren perkembangan pesat dan Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di industri tersebut.

Oleh karena itu, perlu adanya transformasi digital sebagai terobosan dan strategi agar dapat bersaing secara global.

"Diharapkan dengan adanya partisipasi industri makanan dan minuman dalam Hannover Messe 2023, dapat menjadi inspirasi dan mendorong bagi industri makanan minuman lainnya," kata Adhi dalam konferensi pers di Gedung Kemenperin, Jakarta, Senin, 3 April.

Adapun industri yang bakal tampil dalam ajang bergengsi tersebut, di antaranya PT Niramas Utama, PT Fruit-ING, PT Mayora Indah, Tbk, PT Kalbe Nutritionals, PT Amerta Indah Otsuka, PT Lautan Natural Krimerindo, PT Ganesha Abaditama, PT Frisian Flag Indonesia, PT Mondelez Indonesia, Danone Indonesia, PT Garudafood Putra Putri Jaya, Tbk, PT Sinar Sosro, serta beberapa industri lainnya.

Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan, Hannover Messe adalah pameran besar industri tingkat dunia yang digelar sejak 1947. Acara ini diadakan tiap musim semi di Hannover, Niedersachsen, Jerman, dan merupakan pusat pameran terbesar di dunia dan diselenggarakan oleh Deutsche Messe AG.

Pameran ini menjadi kesempatan bagi suatu negara menampilkan transformasi ekonomi, khususnya bidang industri. Indonesia sudah terlibat sebagai partner resmi penyelenggaraan Hannover Messe sejak 1995, 2021, dan terbaru pada 2023 ini.

Penetapan Indonesia sebagai partner country dalam Hannover Messe 2023 dinilai membawa banyak manfaat, salah satunya untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama ekonomi Indonesia dengan Jerman, serta dapat menjadi peluang bagi pelaku industri dalam negeri untuk menunjukkan kekuatan teknologi di dunia internasional sekaligus peluang mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainability development), sehingga mendorong terciptanya koneksi industri nasional dengan jejaring global value chains (GVC).

Usai sukses menjadi partner pada Hannover Messe Digital Edition 2021, Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi Official Partner Country Hannover Messe pada 17-21 April 2023

Oleh karena itu, Indonesia harus dapat memanfaatkan kesempatan penting tersebut, terutama untuk menampilkan wajah Indonesia di mata dunia dalam upaya transformasi ekonomi khususnya bidang industri.

"Kami harapkan, industri makanan minuman mampu menampilkan sejumlah teknologi industri 4.0 yang telah diterapkan dalam produksi, sekaligus memberikan informasi kepada pengunjung yang hadir bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh industri mamin di Indonesia adalah produk yang aman, berdaya saing, dan diproduksi dengan teknologi tinggi," pungkas Putu.