Bagikan:

JAKARTA - Rumah model panggung yang dibuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk sejumlah warga Kampung Melayu, Jakarta Timur menuai kritikan.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menyebut, tak seharusnya Anies melakukan renovasi rumah pada warga Kampung Melayu untuk meminimalisasi dampak banjir.

Sebab, kata Gembong, banjir di Jakarta bukan cuma melanda Kampung Melayu saja. Gembong khawatir nantinya akan ada kecemburuan sosial dari warga yang sering terkena banjir di daerah lain.

"Rumah panggung sudah pasti akan menimbulkan kecemburuan sosial, memang yang banjir cuman Kampung Melayu doang?" ungkap Gembong saat dihubungi, Selasa, 6 April.

Lagipula, menurut Gembong, cara terbaik untuk mengentaskan banjir, khususnya di Kampung Melayu, adalah normalisasi Sungai Ciliwung yang saat ini masih mandek.

"Enggak bisa mengatasi banjir sepotong-sepotong, enggak bisa sesuai selera. Normalisasi, tidak ada cara lain, kalau daerah banjir tidak ada cara lain selain normalisasi," tutup dia.

Menanggapi kritikan ini, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menyebut kritikan Gembong hanya sebatas pendapat pribadi. Lagipula, Riza bilang kalau pembuatan rumah panggung di Kampung Melayu sudah mendapat persetujuan anggota dewan.

"Prinsipnya semua yang kami putuskan, Pak Gubernur dan kita semua mendengarkan semua pihak dan para ahli. Kami diskusikan dengan DPRD. Tidak ada keputusan sepihak, semua bersama DPRD," kata Riza.

Diberitakan sebelumnya, Anies merenovasi sekitar 40 rumah warga di Kampung Melayu, Jakarta Timur, dengan konsep rumah panggung. Sejumlah rumah itu berada di RT 13 RW 04, RT 11 RW 05 dan RT 06 RW 05.

"Dibuatkan rumah panggung, bagian bawahnya dibuat setinggi 3,5 meter," kata Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar. Anwar menyebut, rumah yang direnovasi merupakan daerah rawan banjir. Renovasi dengan konsep rumah panggung sengaja dibuat untuk mengatasi persoalan banjir di permukiman warga Kebon Pala.

Sementara, lanjut dia, anggaran pembangunan rumah panggung tersebut bersumber dari dana hibah Baznas (Baziz) DKI. Namun, Anwar tidak merinci nominal anggaran tersebut.

"Anggarannya dari Bazis (Badan Amil Zakat) Pemprov DKI. Nanti selain dijadikan hunian konsep rumah panggung ini bisa dimanfaatkan sebagai ruang interaksi sosial," ucap Anwar.

Pembangunan rumah panggung dimulai pada 31 Maret 2021. Ditargetkan, rumah itu rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah pada Mei mendatang.