JAKARTA - Serangan Israel ke Iran akan mematikan, kata Menteri Pertahanan Yoav Gallant ketika menemui unit intelijen Israel Defense Forces (IDF), saat reaksi apa yang akan diambil oleh Israel atas serangan Iran menjadi sorotan.
Berbicara dalam kunjungan ke Unit Intelijen IDF 9900, unit yang mengumpulkan informasi intelijen di medan perang, Menhan Gallant mengatakan Iran "tidak akan mengerti apa yang terjadi padanya, atau bagaimana caranya."
"Serangan Israel ke Iran akan mematikan, tepat dan sangat mengejutkan," kata Menhan Gallant, dikutip dari The Times of Israel 10 Oktober.
Di sisi lain, Menhan Gallant mengatakan serangan Iran minggu lalu "agresif, tetapi mereka gagal karena tidak akurat."
Ia menekankan, IAF tidak dirugikan dalam serangan itu, semua landasan pacu beroperasi, tidak ada pesawat yang dirugikan, juga tidak ada tentara atau warga sipil.
Iran meluncurkan serangan ke Israel pada 1 Oktober, langkah yang disebut sebagai balasan atas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah dan jenderal senior IRGC Brigjen Abbas Nilforoushan. Iran meluncurkan sekitar 200 rudal balistik ke pangkalan militer dan intelijen rezim Zionis di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.
Israel mengecam serangan tersebut dan berjanji membalasnya. Teheran kemudian memperingatkan agar Israel tidak mencoba membalasnya atau akan menghadapi respons yang lebih tegas.
Menhan Gallant mengatakan, seluruh sistem keamanan Israel, mulai dari prajurit di lapangan hingga perdana menteri, sinkron dengan serangan terhadap Iran: "Seluruh rantai komando sejalan dan fokus pada masalah ini."
BACA JUGA:
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden melalui sambungan telepon, dengan serangan balasan Israel terhadap Iran menjadi salah satu bahasan.
"Pembicaraan itu berlangsung secara langsung dan produktif,” ujar sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengenai pembicaraan yang berlangsung selama 30 menit tersebut, dikutip dari Daily Sabah.