Bagikan:

JAKARTA - Serangan Israel Defense Forces (IDF) ke sebuah gedung di Beirut selatan, Lebanon pada Selasa malam menewaskan komandan militer paling senior Hizbullah, Fuad Shukr sosok yang menurut Israel bertanggung jawab atas serangan roket mematikan Hari Sabtu di Majdal Shams.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengonfirmasi serangan tersebut dan menyebut Shukr banyak menewaskan warga Israel.

"Malam ini, IDF melakukan operasi yang tepat dan profesional untuk menghabisi komandan militer Hizbullah yang paling senior," cuit Menhan Israel Yoav Gallant di Twitter, seperti dikutip 31 Juli.

"Fuad Shukr 'Sayyid' Muhsan telah menumpahkan darah banyak warga Israel di tangannya. Malam ini, kami telah menunjukkan bahwa darah rakyat kami ada harganya, dan tidak ada tempat yang tidak terjangkau oleh pasukan kami untuk mencapai tujuan ini," lanjutnya.

Fuad Shukr, komandan militer paling senior Hizbullah dan tangan kanan pemimpin teror Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan itu, yang membuat lubang besar di sisi gedung apartemen delapan lantai di Beirut selatan, kata IDF, dikutip dari The Times of Israel.

Serangan itu menyusul diplomasi intensif selama berhari-hari yang bertujuan untuk mengekang tanggapan Israel terhadap serangan roket di lapangan sepak bola Dataran Tinggi Golan hari Sabtu yang menewaskan 12 anak, di tengah kekhawatiran bahwa pembalasan Israel dapat menyebabkan ketegangan yang membesar menjadi perang habis-habisan.

Serangan itu dilaporkan dilakukan dengan pesawat nirawak yang meluncurkan tiga roket di Dahieh, pinggiran kota di selatan Beirut dan basis kelompok militan Lebanon yang didukung Iran, sekitar pukul 7:40 malam waktu setempat. Warga melaporkan mendengar ledakan keras diikuti oleh gumpalan asap yang terlihat mengepul di atas lingkungan tersebut.

Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan tiga orang tewas, termasuk dua anak-anak, dan 74 orang terluka dalam serangan itu, dikutip dari The Times of Israel.

Hizbullah tidak segera mengonfirmasi kematian Shukr, dan beberapa laporan media sebelumnya mengklaim bahwa ia selamat dari serangan tersebut.

Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon mengatakan serangan Israel menargetkan area di sekitar Dewan Syura Hizbullah di lingkungan Haret Hreik di pinggiran kota Dahieh, Beirut.

Militer Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dengan mengatakan Shukr telah tewas dalam serangan itu.

Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan Shukr alias Haji Mohsin, bertanggung jawab atas serangan Majdal Shams Hari Sabtu, serta serangan mematikan lainnya terhadap Israel. Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, Shukr telah mengelola serangan Hizbullah yang hampir terjadi setiap hari terhadap Israel, menurut militer.

Shukr duduk di Dewan Jihad, badan militer tertinggi Hizbullah, dan merupakan kepala divisi strategisnya, kata militer.

IDF mengatakan ia juga merupakan penasihat militer senior bagi pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang bertindak sebagai "tangan kanannya".

IDF mengatakan, ia "bertanggung jawab atas sebagian besar persenjataan Hizbullah yang paling canggih, termasuk rudal berpemandu presisi, rudal jelajah, rudal antikapal, roket jarak jauh, dan UAV" dan atas "pengumpulan kekuatan, perencanaan, dan pelaksanaan serangan terhadap Israel.

"Saya ingin menyampaikan penghargaan yang mendalam kepada IDF - kepada Kepala Staf Umum, kepada para Komandan dan pasukan di IAF dan IDI. Kemampuan Anda tidak hanya memastikan keamanan kami, tetapi juga memberi kami kebanggaan besar. Anda memungkinkan kami untuk berdiri tegak dalam menghadapi musuh-musuh kami dan memastikan kelangsungan hidup rakyat kami," cuit Menhan Gallant.

Itu adalah serangan Israel pertama di ibu kota Lebanon sejak serangan Januari yang menewaskan wakil pemimpin Hamas di luar negeri Saleh al-Arouri.