Bagikan:

JAKARTA - Presiden Masoud Pezeshkian menegaskan komitmen Iran terhadap kesepakatan nuklir, serta arti penting stabilitas kawasan dalam pidato perdananya usai dilantik Hari Selasa.

Setelah Ketua Parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf menyampaikan pidato di awal pelantikan, Pezeshkian (69) mengambil sumpah jabatan dengan menggunakan Al-Qur'an.

"Saya sebagai presiden, di depan Al-Qur'an dan rakyat Iran, bersumpah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menjadi penjaga agama resmi dan sistem Republik Islam serta konstitusi negara," kata Pezeshkian saat mengambil sumpah, melansir Mehr 30 Juli.

Presiden Pezeshkian menyambut para pejabat tinggi dan perwakilan dari lebih dari 80 negara yang mengambil bagian dalam upacara pelantikannya, sebelum kemudian menyampaikan pidato perdananya.

"Kami akan mengupayakan keterlibatan yang konstruktif dan efektif dengan dunia berdasarkan prinsip-prinsip martabat, kebijaksanaan, dan kemanfaatan," kata Presiden Pezeshkian.

Dalama pidatonya, Presiden Pezeshkian menunjukkan kesiapan pemerintahannya untuk melanjutkan negosiasi dengan negara-negara besar dunia guna mencabut sanksi anti-Iran, mengingatkan Barat dan Amerika Serikat bahwa program nuklir Iran bersifat damai karena telah diverifikasi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Ia menekankan, Teheran tetap berkomitmen mengenai kesepakatan nuklir.

"Tekanan dan sanksi tidak berhasil (dalam menghadapi Iran)," katanya, menyampaikan kepada negara-negara Barat, meminta mereka untuk menunjukkan rasa hormat kepada Iran.

"Iran selalu berdiri di sisi sejarah yang benar. Iran adalah negara yang aman, bersatu dan stabil," tegasnya.

Presiden baru Iran tersebut kemudian menyerukan detente (relaksasi ketegangan, red) di kawasan tersebut, mengatakan "negara-negara di kawasan tersebut tidak boleh menghabiskan sumber daya mereka yang berharga untuk konflik dan perang yang melelahkan."

"Meningkatkan dan memperkuat hubungan dengan negara tetangga adalah prioritas kebijakan luar negeri pemerintahannya," katanya.

"Pemerintahan saya menginginkan kawasan yang kuat, kawasan di mana semua negara tetangga dapat mengambil langkah bersama untuk pembangunan ekonomi, kemajuan dan peningkatan kehidupan generasi mendatang," tandasnya.