Bagikan:

JAKARTA - Badai Milton bergerak menyapu Florida bagian tengah, Amerika Serikat pada Hari Kamis setelah menerjang pantai barat negara bagian itu beberapa jam sebelumnya, menimbulkan tornado yang mematikan, menghancurkan rumah-rumah dan memutus aliran listrik ke hampir 2 juta pelanggan.

Badai Milton menerjang daratan sekitar pukul 8:30 malam pada Hari Rabu waktu setempat sebagai badai Kategori 3 dengan kecepatan angin maksimum 120 mil per jam (195 kpj) di dekat Siesta Key, kata Pusat Badai Nasional AS, melansir Reuters 10 Oktober.

Pada pukul 11 ​​malam, kecepatan angin telah berkurang menjadi 105 mph (165 kpj), atau turun menjadi Kategori 2, tetapi masih dianggap sangat berbahaya. Pusat badai berada 75 mil (120 km) barat daya Orlando di pusat negara bagian itu.

Keadaan darurat banjir bandang berlaku di wilayah Teluk Tampa termasuk kota Tampa, St. Petersburg, dan Clearwater, kata otoritas badai, dengan St. Petersburg telah menerima 16,6 inci (422 mm) hujan pada Hari Rabu.

Pusat badai mendarat di Siesta Key, kota pulau penghalang berpenduduk sekitar 5.400 jiwa di lepas pantai Sarasota sekitar 60 mil (100 km) selatan wilayah metropolitan Teluk Tampa, yang merupakan rumah bagi lebih dari 3 juta orang.

Gubernur Negara Bagian Florida Ron DeSantis mengatakan, ia berharap Teluk Tampa, yang pernah dianggap sebagai sasaran potensial, dapat menghindari kerusakan besar dan gelombang badai terburuk yang diprediksi dapat dihindari berkat pendaratan yang terjadi sebelum air pasang. Peramal cuaca mengatakan air laut masih dapat naik setinggi 13 kaki (4 meter).

Gubernur DeSantis melaporkan Badai Milton juga telah memicu sedikitnya 19 tornado yang menyebabkan kerusakan di banyak daerah, menghancurkan sekitar 125 rumah, sebagian besar di antaranya adalah rumah mobil.

"Saat ini, terlalu berbahaya untuk melakukan evakuasi dengan aman, jadi Anda harus berlindung di tempat dan hanya bertahan," kata Gubernu DeSantis.

Setidaknya dua korban jiwa dilaporkan di komunitas pensiunan, menyusul dugaan tornado di Fort Pierce di pantai timur Florida, lapor NBC News, mengutip Sheriff St. Lucie County Keith Pearson. Departemennya tidak segera menanggapi permintaan untuk rincian.

Sherif Pearson memperkirakan 100 rumah hancur di daerah tempat sekitar 17 tornado mendarat, kata NBC.

Sementara, lebih dari 1,8 juta rumah dan bisnis di Florida tanpa listrik, menurut PowerOutage.us.

Badai itu diperkirakan akan melintasi semenanjung Florida dalam semalam dan muncul di Atlantik, masih dengan kekuatan badai, pada Hari Kamis.

Setelah melewati Florida, badai itu akan melemah di Atlantik barat, mungkin turun di bawah kekuatan badai tetapi masih menimbulkan bahaya gelombang badai di Pantai Atlantik negara bagian itu.

Di negara bagian yang telah dilanda Badai Helene dua minggu lalu, sebanyak dua juta orang diperintahkan untuk mengungsi, dan jutaan lainnya tinggal di jalur badai yang diproyeksikan.

Sebagian besar wilayah selatan AS mengalami kekuatan Badai Helene yang mematikan saat badai tersebut menghantam Florida dan beberapa negara bagian lainnya. Kedua badai tersebut diperkirakan akan menyebabkan kerugian miliaran dolar.

Hampir seperempat stasiun pengisian bahan bakar di Florida kehabisan bahan bakar pada Rabu sore.

Badan Manajemen Darurat Federal telah memindahkan jutaan liter (galon) air, jutaan makanan, dan perlengkapan serta personel lainnya ke daerah tersebut. Tidak ada bantuan tambahan yang akan mengurangi upaya pemulihan dari Badai Helene, kata administrator lembaga tersebut, Deanne Criswell pada Rabu.

Sementara itu, truk-truk telah beroperasi 24 jam sehari untuk membersihkan tumpukan puing yang ditinggalkan Helene sebelum Milton berpotensi mengubahnya menjadi proyektil berbahaya, kata Gubernur DeSantis.

Gubernur menambahkan, sekitar 9.000 personel Garda Nasional dikerahkan di Florida, siap membantu upaya pemulihan, begitu pula 50.000 pekerja jaringan listrik untuk mengantisipasi pemadaman listrik yang meluas.

Tim pencarian dan penyelamatan siap berangkat segera setelah badai berlalu, bekerja sepanjang malam jika diperlukan, kata Gubenur DeSantis.

"Itu berarti hampir semua penyelamatan akan dilakukan dalam kegelapan, di tengah malam, tetapi tidak apa-apa. Mereka akan melakukannya," tandas DeSantis.