Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Rabu, situasi terkini di medan perang telah menciptakan peluang bagi langkah-langkah untuk mengakhiri invasi Rusia yang telah berlangsung lebih dari 2,5 tahun paling lambat tahun depan.

Dalam pidatonya di pertemuan puncak ketiga Ukraina-Eropa Tenggara di Kota Dubrovnik, Kroasia, Pemimpin Ukraina mengatakan, Kyiv mengandalkan dukungan dari sekutu-sekutu pentingnya, termasuk Amerika Serikat.

"Pada Bulan Oktober, November, dan Desember, kita memiliki peluang nyata untuk menggerakkan situasi menuju perdamaian dan stabilitas jangka panjang," katanya, melansir Reuters 10 Oktober.

"Situasi di medan perang menciptakan peluang untuk membuat pilihan ini, pilihan yang mendukung tindakan tegas untuk mengakhiri perang paling lambat tahun 2025," lanjutnya.

Kendati demikian, Presiden Zelensky tidak menjelaskan bagaimana dan mengapa ia melihat peluang tersebut.

Di sisi lain, pasukan Rusia saat ini menguasai hampir 20 persen wilayah Ukraina, tepatnya di wilayah timur dan selatan.

Pasukan Moskow terus menguasai wilayah timur Ukraina, sementara pasukan Kyiv menguasai sebagian kecil wilayah Rusia di seberang perbatasan, dua bulan setelah melancarkan serangan ke wilayah Kursk.

Presiden Zelensky mengimbau kemauan politik sekutu Kyiv untuk menyetujui "rencana kemenangannya", yang katanya membayangkan undangan Ukraina ke NATO.

Ia telah mengajukan rencana tersebut sebagai cara untuk menempatkan Ukraina pada posisi yang kuat untuk negosiasi potensial dengan Rusia, meskipun tidak ada yang diketahui saat ini yang direncanakan.

"Seperti yang saya katakan, rencana tersebut dirancang untuk memperkuat Ukraina. Menurut saya, tidak boleh ada skeptisisme dari mitra, jika mereka tidak takut pada Federasi Rusia. Karena kami ingin mendapatkan langkah pertama – undangan untuk bergabung dengan NATO," katanya kepada wartawan setelah pertemuan.

Presiden Zelensky juga meminta politisi senior dari 12 negara Eropa tenggara di pertemuan puncak tersebut untuk berinvestasi dalam produksi senjata Ukraina, yang telah ditingkatkan Kyiv saat berperang.

"Ini akan membantu kita sekarang, tetapi setelah perang ini, ini akan menjamin kekuatan persenjataan Anda sendiri," katanya.

Presiden Zelensky mendesak para peserta pertemuan puncak untuk bergabung dalam upaya membangun kembali Ukraina.

"Kita tidak hanya berbicara tentang membangun kembali apa yang telah dihancurkan oleh Rusia dalam perang ini, tetapi juga tentang menciptakan peluang energi, industri dan sosial baru yang akan membuat Eropa lebih kuat," katanya.

KTT antara Ukraina dan negara-negara Eropa Tenggara adalah yang ketiga, setelah yang pertama pada Bulan Agustus 2022 di Athena, Yunani,dan yang kedua di Tirana, Albania.

Kyiv diketahui telah melobi sekutu secara intensif untuk mengizinkan serangan senjata Barat terhadap target militer yang lebih dalam di Rusia.

Komentar Presiden Zelensky muncul di tengah ketidakpastian besar bagi Kyiv menjelang pemilihan umum Amerika Serikat pada 5 November yang dapat mengembalikan Donald Trump ke Gedung Putih.

Trump mengatakan, ia akan berusaha mengakhiri perang dengan cepat, yang ditakutkan oleh para pendukung Kyiv dapat mengakibatkan konsesi yang menghancurkan yang dipaksakan kepada Ukraina.