Bagikan:

JAKARTA - Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza Hari Rabu, kata petugas medis Palestina, saat serbuan terjadi di wilayah utara.

Militer Israel mengatakan penyerbuan yang kini memasuki hari kelima, dimaksudkan untuk menghentikan pejuang Hamas melancarkan serangan lebih lanjut dari Jabalia dan untuk mencegah mereka berkumpul kembali.

Israel sendiri diketahui telah berulang kali mengeluarkan perintah evakuasi kepada penduduk Jabalia dan daerah sekitarnya. Namun, pejabat Palestina dan PBB mengatakan tidak ada tempat yang aman untuk melarikan diri di Jalur Gaza.

"Setidaknya 400.000 orang terjebak di daerah itu," kata Kepala Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dalam unggahan di X, melansir Reuters 10 Oktober.

Petugas medis mengatakan serangan Israel menewaskan sedikitnya 15 orang di dalam Rumah Sakit Al-Yemen Al-Saeed di Jabalia. Rumah sakit tersebut menampung keluarga-keluarga yang mengungsi dan tinggal di tenda-tenda.

Sementara, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tentara telah memerintahkan tiga rumah sakit di Gaza utara untuk dievakuasi, sementara ratusan pasien dan petugas medis terjebak di dalam fasilitas-fasilitas tersebut.

"Kehidupan puluhan pasien terancam karena pengepungan Israel di sekitar rumah sakit-rumah sakit tersebut," kata kementerian.

Militer Israel mengatakan militan Hamas menggunakan daerah permukiman sebagai tempat berlindung di Gaza yang berpenduduk padat, termasuk sekolah dan rumah sakit. Tuduhan itu tegas dibantah Hamas.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 32 orang tewas di Jabalia dan daerah-daerah sekitar di utara, sementara yang lainnya tewas di Jalur Gaza tengah dan selatan. Tidak ada komentar langsung dari Israel mengenai serangan tersebut pada Hari Rabu.

Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan sedikitnya 125 warga Palestina tewas di daerah Gaza utara dalam lima hari terakhir.

Sedangkan layanan Darurat Sipil Palestina mengatakan telah menerima laporan yang belum dikonfirmasi bahwa puluhan warga Palestina mungkin telah tewas di Jabalia dan daerah lain di Gaza utara, tetapi tidak dapat menjangkau mereka karena pemboman Israel.

Otoritas kesehatan Gaza pada Hari Rabu mengumumkan jumlah korban tewas Palestina akibat serang Israel sejak konflik terbaru pecah pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 42.010 jiwa, sementara korban luka-luka mencapai 97.720 orang, mayoritas anak-anak dan perempuan, dikutip dari WAFA.