Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Hari Selasa mengatakan, Ukraina mungkin akan menghadapi musim dingin yang paling menantang sejak perang dengan Rusia dimulai pada tahun 2022.

Rutte meminta sekutu-sekutu NATO untuk meningkatkan pasokan senjata mereka untuk mendukung Kyiv, menjelang apa yang ia gambarkan sebagai kampanye musim dingin yang berpotensi brutal.

"NATO harus dan akan berbuat lebih banyak untuk membantu Ukraina," kata Rutte, dilansir dari Anadolu 9 Oktober.

"Rusia terus melakukan serangan besar-besaran terhadap infrastruktur energi penting Ukraina. Ukraina mungkin akan menghadapi musim dingin terberatnya sejak invasi skala penuh dimulai," ujarnya.

"Semakin banyak dukungan militer yang kita berikan, semakin cepat perang ini akan berakhir,” tambahnya.

Rutte, yang mengambil alih jabatan sebagai kepala NATO bulan ini, menekankan perlunya dukungan militer dan kemanusiaan yang berkelanjutan untuk Ukraina.

Komentarnya ini menyusul kunjungannya ke Kyiv minggu lalu, di mana ia menilai situasi di lapangan dan mendiskusikan bantuan NATO lebih lanjut dengan para pejabat Ukraina.

Rutte mengakui, situasi di medan perang tetap "sulit" bagi Ukraina, terutama karena pasukan Rusia membuat keuntungan tambahan di wilayah timur. Namun, ia menekankan kemajuan-kemajuan ini harus dibayar mahal oleh Moskow.

"Kita juga harus memperhitungkan bahwa kerugian Rusia sangat besar. Sejauh yang kami ketahui, mereka sekarang mencapai sekitar 1.000 orang terbunuh dan terluka setiap harinya," kata Rutte, seraya menambahkan bahwa total korban Rusia sejak perang dimulai telah mencapai sekitar 500.000 orang terbunuh atau terluka.