JAKARTA - Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini menegaskan, kehancuran di Jalur Gaza sebagai akibat dari agresi Israel adalah "belum pernah terjadi sebelumnya", dengan penghancuran UNRWA telah menjadi salah satu tujuan perang.
Lazzarini mengatakan dalam koferensi pers di Berlin, "ada perasaan yang berkembang bahwa hukum internasional diterapkan secara selektif, terutama dengan apa yang terjadi di Gaza," dikutip dari WAFA 17 Oktober.
Lebih jauh ia mengatakan, "Sekitar 70 persen infrastruktur di Jalur Gaza telah hancur," sementara "situasi di Gaza mengerikan bagi para pekerja bantuan profesional, dan tingkat kehancurannya belum pernah terjadi sebelumnya."
Ia melanjutkan, "mayoritas penduduk Jalur Gaza berdesakan di area yang tidak melebihi 10 persen dari seluruh area wilayah kantong Palestina tersebut," dan "sekitar 400.000 orang terjebak di Jalur Gaza utara."
Ia menekankan bahwa "Israel tidak mengizinkan media internasional untuk pergi ke Gaza, dan informasi yang datang dari sana terbatas."
BACA JUGA:
Lazzarini juga menyerang Israel, dengan mengatakan "pembubaran UNRWA telah menjadi salah satu tujuan perang. Para anggota parlemen Israel tengah berupaya mengeluarkan undang-undang untuk membubarkan UNRWA."
Terpisah, otoritas kesehatan Gaza mengonfirmasi, jumlah korban jiwa Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 42.409 orang, sementara korban luka-luka mencapai 99.153 orang, dengan mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.