Bagikan:

JAKARTA - Komandan unit elite Garda Revolusi Iran (IRGC) di luar negeri, Pasukan Quds, Brigjen Esmail Qa'ani dalam kondisi sehat dan akan menerima medali dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, setelah sempat tidak ada kabar saat melakukan perjalanan ke Lebanon.

"Komandan Qa'ani dalam kondisi kesehatan yang sangat baik dan akan menerima medali Fath dari Pemimpin Tertinggi dalam beberapa hari mendatang," kata Brigjen Ebrahim Jabbari, penasihat Brigjen Qa'ani kepada Tasnim, seperti dikutip 10 Oktober.

Sebelumnya, dua pejabat keamanan senior Iran mengatakan kepada Reuters Komandan Pasukan Brigjen Qa'ani, yang melakukan perjalanan ke Lebanon setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah pada tanggal 27 September dalam serangan udara Israel, tidak terdengar kabarnya sejak pemboman Israel lebih lanjut di Beirut selatan akhir minggu lalu.

Pada Hari Senin, Wakil Komandan Pasukan Quds Brigjen Iraj Masjedi membantah laporan yang menyebut Brigjen Qa'ani terluka akibat serangan udara Israel yang semakin intensif terhadap target-target Hizbullah di pinggiran selatan Beirut.

Diketahui, Iran menunjuk Brigjen Qa'ani sebagai komandan militer dan dinas intelijen Garda di luar negeri setelah Amerika Serikat membunuh pendahulunya, mendiang Mayjen Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad pada tahun 2020.

Penghargaan yang akan diterima Brigjen Qa'ani adalah Fath (Conquest) Medal, adalah penghargaan militer untuk personel angkatan bersenjata Iran yang diberikan oleh Pemimpin Tertinggi Iran.

Sebelum Brigjen Qa'ani, Panglima Dirgantara Garda Revolusi Amir Ali Hajizadeh menerima medali Fath dari Ayatollah Khamenei pada Hari Minggu atas peran utamanya dalam serangan rudal Iran terhadap Israel yang dilakukan pada tanggal 1 Oktober.

Iran mengatakan serangan 1 Oktober merupakan balasan atas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah dan jenderal senior IRGC Brigjen Abbas Nilforoushan. Iran meluncurkan sekitar 200 rudal balistik ke pangkalan militer dan intelijen rezim Zionis di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.

Iran telah memberikan medali Fath sejak tahun 1989 kepada para pahlawan perang, komandan militer dan politisi, terutama mereka yang terkait dengan perang Iran-Irak selama delapan tahun pada tahun 1980-an.