Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat sangat prihatin dengan situasi kemanusiaan di Gaza, khususnya di Gaza utara, kata Departemen Luar Negeri pada Hari Rabu, menambahkan hal itu merupakan pokok bahasan yang sangat mendesak antara Washington dan Israel.

"Hal itu telah menjadi pokok bahasan beberapa pembahasan yang sangat mendesak antara kedua pemerintah kita," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan, melansir Reuters 10 Oktober.

"Kami telah menjelaskan kepada pemerintah Israel, mereka memiliki kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional untuk mengizinkan makanan dan air serta bantuan kemanusiaan lain yang dibutuhkan untuk masuk ke seluruh wilayah Gaza, dan kami sepenuhnya berharap mereka mematuhi kewajiban tersebut," urainya.

Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Rabu mengatakan, bantuan yang masuk ke Jalur Gaza telah anjlok ke level terendah dalam beberapa bulan, yang memaksa badan tersebut untuk menghentikan distribusi paket makanan bulan ini.

"Jika aliran bantuan tidak dilanjutkan, satu juta orang yang rentan akan kehilangan jalur kehidupan ini," katanya,

Miller menambahkan, penutupan titik penyeberangan, masalah keamanan dan gangguan pada rute di penyeberangan membatasi pengiriman bantuan.

Pekan lalu Reuters melaporkan pasokan makanan ke Gaza telah menurun tajam dalam beberapa minggu terakhir, karena otoritas Israel telah memperkenalkan aturan bea cukai baru pada beberapa bantuan kemanusiaan dan secara terpisah mengurangi pengiriman yang diselenggarakan oleh bisnis, menurut orang-orang yang terlibat dalam pengiriman barang ke wilayah yang dilanda perang tersebut.

Miller pada Hari Rabu ditanya secara terpisah tentang laporan, termasuk dari CNN dan Al Jazeera, mengenai beberapa warga Palestina yang melarikan diri dari lokasi operasi militer Israel yang diperbarui di Gaza utara ditembak saat mereka melarikan diri.

"Kami telah melihat laporan tersebut. Saya tidak dapat berbicara mengenai perinciannya, tetapi jelas itu tidak dapat diterima. Jika mereka adalah warga sipil Palestina yang melarikan diri yang ditembak oleh pasukan Israel, itu tidak dapat diterima. Kami berharap pemerintah Israel untuk menyelidikinya, dan, jika sesuai, kami berharap mereka meminta pertanggungjawaban penuh kepada orang-orang," jelasnya.