Bagikan:

JAKARTA - Dua negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan pendukung Ukraina dalam perangnya yang telah berlangsung selama 2 1/2 tahun dengan Rusia, pada Hari Minggu menyelidiki kejadian pesawat nirawak Rusia yang jatuh setelah melanggar wilayah udara mereka, kata pihak berwenang di kedua negara.

Insiden tersebut mendorong para pejabat untuk menyerukan tindakan bersama untuk melawan serangan udara Rusia.

Wakil Sekretaris Jenderal NATO Mircea Geoana mengecam insiden tersebut sebagai "tidak bertanggung jawab dan berpotensi berbahaya", sambil mengatakan tidak ada indikasi serangan yang disengaja terhadap negara-negara anggota Aliansi, melansir Reuters 9 September.

Kementerian Pertahanan Rumania mengatakan "sistem pengawasan radar mengidentifikasi dan melacak jalur pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara nasional dan kemudian keluar menuju Ukraina".

Rumania mengerahkan dua jet tempur F-16 untuk memantau pelanggaran tersebut. Penduduk di wilayah tenggara Rumania, Tulcea dan Constanta, diperingatkan untuk berlindung.

"Dari data yang ada, kemungkinan zona dampak di wilayah nasional teridentifikasi, di daerah tak berpenghuni dekat desa Periprava," tambah kementerian tersebut.

Personel kementerian sedang mencari di area dampak.

Rumania berbagi perbatasan sepanjang 650 km (400 mil) dengan Ukraina dan telah mengalami serpihan pesawat nirawak Rusia yang masuk ke wilayahnya berulang kali selama setahun terakhir. Wilayah Rumania terletak beberapa ratus meter dari pelabuhan Sungai Danube Ukraina, yang sering menjadi target Rusia.

"Tidak ada masalah serius di lapangan," Perdana Menteri Rumania Marcel Ciolacu mengatakan kepada wartawan pada Hari Minggu setelah berkonsultasi dengan menteri pertahanan.

"(Serangan) akan terus berlanjut. Itu saja, kita berperang di perbatasan," sambungnya.

Para legislator Rumania berencana untuk mempertimbangkan undang-undang pada sidang mereka saat ini tentang pemberian wewenang kepada Rumania untuk menembak jatuh pesawat tak berawak yang menyerang wilayah udara negara itu di masa damai.

Di Latvia, yang berbatasan dengan Rusia dan sekutu dekatnya Belarusia, Presiden Edgars Rinkevics mengunggah di platform media sosial X, pemerintahnya mengupayakan tanggapan NATO yang sama.

"Jumlah insiden semacam itu meningkat di sepanjang sisi Timur NATO dan kita harus mengatasinya secara kolektif," tulis Rinkevics.

Kantor berita LETA mengutip kementerian pertahanan mengatakan, penyelidikan awal menunjukkan pesawat nirawak itu telah memasuki wilayah udara Latvia dari Belarusia dan jatuh di dekat Kota Rezekne.

Terpisah, Leonids Kalnins, Komandan Markas Besar Gabungan Latvia, mengatakan para ahli yakin pesawat nirawak itu "tidak memiliki tujuan khusus untuk terbang ke Latvia".

Sementara, Menteri Pertahanan Andris Spruds, yang dikutip oleh LETA, mengatakan insiden tersebut merupakan "konfirmasi bahwa kita perlu melanjutkan pekerjaan yang telah kita mulai untuk memperkuat perbatasan timur Latvia, termasuk pengembangan kemampuan pertahanan udara dan kemampuan peperangan elektronik"