Bagikan:

JAKARTA - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI yakin pergelaran Formula E Pemprov DKI yang direncanakan tahun 2022 bakal mendatangkan kerugian. Sebab, sejak perencanaan kajian sudah banyak kejanggalan yang muncul dan terkesan dipaksakan.

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Ima Mahdia membeberkan contoh keanehannya. Kata dia, kajian konsultan independen yang disewa oleh Jakpro tidak memasukkan komponen commitment fee tidak sebagai biaya. 

"Mereka hanya memasukan komponen biaya penyelenggaran oleh Jakpro saja. Sehingga hasil akhirnya pagelaran ini dianggap menguntungkan," kata Ima dalam keterangannya, Kamis, 25 Maret.

Ima, eks staf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini menghitung, jika pada tahun 2022 Formula E diselenggarakan, BUMD PT Jakpro sebagai penyelenggara mengklaim ada keuntungan sebesar 376 Miliar. 

Namun, jika dimasukan biaya commitment fee yang digelontorkan tahun 2022 sebesar Rp482 miliar, Ima menyebut Pemprov DKI bukannya menjadi untung, malah akan merugi hingga Rp106 miliar. 

Kemudian bila ditambah dengan biaya penyelenggaran Jakpro sebesar Rp221 miliar, maka akan menjadi minus karena penghasilan dari dampak ekonomi hanya sebesar Rp498 miliar dan pendapatan langsung Jakpro sebesar Rp99 miliar.

Lagipula, kajian biaya pemasukan dan pengeluaran yang dibuat Jakpro sudah tidak relevan lagi karena itu merupakan perhitungan sebelum pandemi COVID-19.

”Sebaiknya dibatalkan sedini mungkin, jangan nanti menjadi beban pemerintahan berikutnya. Tahun 2022 nanti Anies dan Ahmad Riza akan purna tugas, kasihan pemerintahan berikutnya yang akan memanggung beban keuangan karena keputusan buruk yang diambil ini,” ungkap Ima.