Bagikan:

JAKARTA - Elon Musk, sebagai pemilik platform media sosial (medsos) X ternyata belumlah bijak dalam bermedsos. Miliarder itu disemprot Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer lantaran asal tebak bakal ada perang saudara di tengah meluasnya kerusuhan anti-migran di negara penganut sistem monarki tersebut.

"Saya pikir orang-orang harus memperhatikan prioritas utama, yaitu memastikan masyarakat kita aman dan terlindungi," kata Starmer ketika ditanya bagaimana harusnya sikap netizen di X, dikutip dari Mirror, Jumat 9 Agustus.

Spekulasi Inggris menuju perang sudara itu disampaikan Musk dalam akun resmi X miliknya.

Itu kali kedua Musk menanggapi gelombang kerusuhan massa sayap kanan di Inggris yang menargetkan para migran.

Sebelumnya, Musk membagikan artikel berita palsu tentang PM Inggris Keir Starmer sedang mempertimbangkan adanya "kamp penahanan darurat" untuk massa sayap kanan Inggris yang rusuh di Kepulauan Falkland.

Tak perlu waktu lama, Guardian dalam laporannya menyebutkan Musk menghapus unggahannya itu kurang dari 30 menit.

Dalam unggahan tersebut, disebutkan berita itu ditulis oleh jurnalis The Telegraph dengan penjelasan "kamp penahanan darurat" dibutuhkan lantaran kapasitas penjara di Inggris sudah overload.

The Telegraph kemudian mengkonfirmasi pihaknya tidak pernah menerbitkan artikel berita yang disebarkan Musk.

Atas peristiwa ini, Musk tidak merilis pernyataan ataupun minta maaf. Ia tetap meluncurkan kritikannya kepada Pemerintah Inggris yang sedang berjibaku mencegah gelombang kerusuhan dari massa sayap kanan anti-migran meluas.

"Pesan kepada mereka yang berpikir ingin terlibat dalam kerusuhan dalam bentuk apa pun sangat jelas -jika Anda melibatkan diri dalam kerusuhan, maka hukum akan berlaku sepenuhnya," tegas Starmer.

BACA JUGA: