Bagikan:

JAKARTA - Kerusuhan meluas di Inggris sejak unjuk rasa anti-migran massa sayap kanan menentang aksi penikaman tewaskan 3 bocah dalam kelas dansa bertema Taylor Swift di Southport, Inggris.

Hari ini, Minggu 4 Agustus, kericuhan sampai di Sainsbury’s, Manchester. Simpatisan sayap kanan berkeliling meneriakan seruan nasionalisme "Inggris" dan "Oh, Tommy Tommy".

Tommy merujuk pada aktivis sayap kanan Inggris sekaligus eks pemimpin kelompok anti-imigran, Tommy Robinson.

Namun mirisnya, aksi ini diwarnai tindakan ramai-ramai menjarah minuman keras alias miras.

Pantauan Mirror.co.uk, seorang pria sayap kanan lantang meneriakan nasionalisme, sementara yang lainnya keluar dari toko yang dibobol di Piccadilly Gardens dengan tangan penuh botol anggur.

Massa sayap kanan dalam aksi penjarahan ini juga banyak yang memakai topeng atau penutup kepala dari jaket yang dikenakan.

Sebelumnya, polisi mengungkapkan misinformasi atau hoaks jadi indikasi terkuat meluasnya kericuhan usai massa sayap kanan Inggris unjuk rasa anti-migran di depan masjid Southport, Inggris.

Asisten Kepala Polisi Merseyside, Alex Goss menjelaskan hoaks tersebut berupa tuduhan palsu dari identitas pelaku penusukan.

"Ada banyak spekulasi dan hipotesis seputar status seorang pria berusia 17 tahun yang saat ini berada dalam tahanan polisi. Sejumlah orang menggunakan ini untuk menimbulkan kekerasan dan kekacauan," kata Goss kepada The Sun, Rabu 31 Juli.