JAKARTA - Bluesky, platform media sosial yang relatif baru, mengalami lonjakan pendaftaran yang signifikan di Inggris dalam beberapa hari terakhir. Lonjakan ini terjadi setelah komentar kontroversial Elon Musk mengenai kerusuhan nasional di Inggris memicu banyak orang mencari alternatif selain X (Twitter).
Bluesky melaporkan peningkatan aktivitas umum sebesar 60% dari akun-akun di Inggris, di mana beberapa Anggota Parlemen Inggris juga baru-baru ini bergabung dengan platform tersebut. "Selama 5 dari 7 hari terakhir, Inggris menjadi negara dengan jumlah pendaftaran Bluesky terbanyak," ujar Bluesky dalam pernyataan melalui email pada Senin, 11 Agustus.
Musk dituduh memperburuk ketegangan setelah kerusuhan sayap kanan yang dipicu oleh informasi yang menyesatkan tentang pembunuhan tiga gadis di Inggris utara bulan lalu. CEO Tesla ini menggunakan platformnya untuk membagikan informasi yang salah kepada jutaan pengikutnya, termasuk satu pos yang menyarankan bahwa perang saudara di Inggris adalah "tak terhindarkan." Hal ini memicu reaksi dari Perdana Menteri Keir Starmer dan menyerukan pemerintah untuk segera menerapkan undang-undang yang mengatur konten online.
BACA JUGA:
Bluesky adalah salah satu dari sekian banyak aplikasi yang mencoba menggantikan Twitter setelah Elon Musk mengambil alih perusahaan tersebut pada akhir 2022. Pada bulan Juli, jumlah pengguna aktif bulanan Bluesky tercatat sekitar 688.568, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan basis pengguna X yang mencapai 76,9 juta, menurut data dari Similarweb, sebuah perusahaan intelijen pasar digital.
Sementara itu, Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, mengatakan belum ada pembaruan mengenai pertumbuhan pengguna untuk pesaing Twitter-nya, Threads, di Inggris. Mastodon, pesaing X yang lebih kecil, belum memberikan tanggapan terkait detail pertumbuhan pengguna.