JAKARTA - Presiden Putin berterima kasih atas kesetiaan kepada sumpah dan tugas negara, saat menyambut langsung para warga Rusia yang dibebaskan dalam pertukaran tahanan, menjanjikan mereka penghargaan negara.
Delapan orang dibebaskan dan kembali ke Rusia, bagian dari pertukaran tahanan Timur-Barat terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin, termasuk Vadim Krasikov, pembunuh bayaran yang dihukum oleh pengadilan Jerman karena membunuh mantan militan Chechnya di taman Berlin. Ada juga dua orang yang dihukum karena kejahatan dunia maya di Amerika Serikat, Vladislav Klyushin dan Roman Seleznyov.
Sebagai balasannya, jurnalis Amerika Serikat Evan Gershkovich dan mantan marinir Paul Whelan termasuk di antara mereka yang dibebaskan oleh Moskow dalam kesepakatan rumit yang dinegosiasikan secara rahasia selama lebih dari setahun.
Presiden Putin, mantan perwira KGB dan mantan kepala dinas keamanan FSB Rusia, bertemu dengan delapan orang yang kembali di bandara Moskow dan memeluk mereka atau menjabat tangan mereka, memberikan beberapa dari mereka karangan bunga saat mereka turun dari pesawat menuju karpet merah yang diapit oleh pasukan kehormatan Kremlin.
Orang pertama yang turun, mengenakan topi bisbol dan atasan baju olahraga, adalah Krasikov, pembunuh bayaran. Ia kemudian dipeluk Presiden Putin.
Di dalam gedung bandara, Presiden Putin, yang tampak sangat senang, mengatakan kepada para pengungsi yang kembali:
"Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat kepada Anda semua atas kepulangan Anda ke Tanah Air. Sekarang saya ingin menyapa Anda yang memiliki hubungan langsung dengan dinas militer. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesetiaan Anda terhadap sumpah dan tugas Anda kepada Tanah Air, yang tidak pernah melupakan Anda sedetik pun," katanya, melansir Reuters 2 Agustus.
"Anda semua akan diberikan penghargaan negara. Saya akan menemui Anda lagi, kita akan membicarakan masa depan Anda," tambahnya.
Di antara mereka yang dibebaskan juga ada keluarga Dultsev, termasuk dua anak mereka, yang dihukum oleh pengadilan di Slovenia karena berpura-pura menjadi warga Argentina untuk memata-matai negara anggota Uni Eropa dan NATO.
Pasangan itu diduga sebagai "imigran gelap", agen penyamaran yang dilatih untuk menyamar sebagai orang asing, yang menghabiskan waktu bertahun-tahun tinggal di luar negeri dengan identitas samaran mereka.
BACA JUGA:
Alexander Bortnikov, kepala dinas intelijen domestik FSB, Sergei Naryshkin, kepala dinas intelijen luar negeri SVR dan Menteri Pertahanan Andrei Belousov nampak mendampingi Presiden Putin di bandara untuk menyambut mereka yang dibebaskan.
Sebelumnya, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Hari Kamis mengomentari pertukaran tahanan tersebut, mengatakan pengkhianat negaranya harus membusuk dan mati di penjara, tetapi lebih bermanfaat bagi Moskow untuk memulangkan rakyatnya sendiri.
"Dan biarkan para pengkhianat sekarang dengan tergesa-gesa mengadopsi nama-nama baru dan secara aktif menyamarkan diri mereka di bawah program perlindungan saksi," tulis Medvedev di saluran Telegramnya.