Bagikan:

JAKARTA - Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran ratusan tahanan perang, termasuk sepuluh warga negara asing serta komandan pasukan Kyiv yang mempertahankan Mariupol, dengan peran aktif Arab Saudi dan Turki.

Menjadi pertukaran terbesar, ini mencakup hampir 300 tentara. Orang asing yang dibebaskan termasuk dua warga Inggris dan seorang Maroko yang telah dijatuhi hukuman mati pada Juni setelah ditangkap dalam pertempuran untuk Ukraina.

Juga dibebaskan tiga warga Inggris lainnya, dua orang Amerika, seorang Kroasia, dan seorang warga negara Swedia.

Waktu dan besarnya pertukaran itu mengejutkan, mengingat Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengumumkan mobilisasi pasukan parsial pertama sejak Perang Dunia II.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pertukaran itu telah dipersiapkan cukup lama, melibatkan tawar-menawar yang intens. Di bawah ketentuan kesepakatan, 215 warga Ukraina, sebagian besar ditangkap setelah jatuhnya Mariupol, dibebaskan.

Sebagai gantinya, Ukraina mengirim kembali 55 orang Rusia dan Ukraina pro-Moskow, termasuk Viktor Medvedchuk, pemimpin partai pro-Rusia yang menghadapi tuduhan makar.

"Ini jelas merupakan kemenangan bagi negara kita, bagi seluruh masyarakat kita. Dan yang terpenting adalah 215 keluarga dapat melihat orang yang mereka cintai aman dan berada di rumah," ujar Presiden Zelensky, mengutip Reuters 22 September.

"Kami mengingat semua orang kami dan mencoba menyelamatkan setiap orang Ukraina. Inilah arti Ukraina, esensi kami, inilah yang membedakan kami dari musuh," tandasnya.

pembebasan tahanan rusia
Tahanan asing yang dibebaskan Rusia tiba di Arab Saudi. (Twitter/@Spa_Eng)

Presiden Zelensky berterima kasih kepada Presiden Turki Tayyip Erdogan atas bantuannya, mengatakan lima komandan senior Ukraina akan tetap berada di Turki sampai akhir perang.

Mereka termasuk Letnan Kolonel Denys Prokopenko, komandan batalion Azov yang melakukan banyak pertempuran, dan wakilnya, Svyatoslav Palamar. Juga dibebaskan adalah Serhiy Volynsky, komandan Brigade Marinir ke-36.

Ketiga orang itu telah membantu memimpin perlawanan selama berminggu-minggu dari bunker dan terowongan di bawah pabrik baja raksasa Mariupol, sebelum mereka dan ratusan pejuang Azov menyerah pada Bulan Mei kepada pasukan yang didukung Rusia.

Tidak ada komentar langsung dari Moskow tentang kesepakatan tersebut.

Sementara, Arab Saudi menengahi pengaturan di mana 10 orang asing diterbangkan ke Arab Saudi. Mediasi tersebut melibatkan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, yang telah mempertahankan hubungan dekat dengan Presiden Putin.

"Otoritas Saudi yang relevan menerima dan memindahkan mereka dari Rusia ke kerajaan dan memfasilitasi prosedur untuk kembalinya mereka dengan aman ke negara masing-masing," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan, melansir The National News.

Para tahanan yang dibebaskan termasuk warga negara AS Alexander Drueke dan Andy Huynh, keduanya dari Alabama, yang ditangkap pada Juni saat berperang di Ukraina timur.

Juga dibebaskan adalah warga Inggris Aiden Aslin dan Shaun Pinner dan warga Maroko Brahim Saadoun, yang semuanya dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri.