JAKARTA - Putra gembong Kartel Sinaloa yang dipenjara, Joaquin 'El Chapo' Guzman tidak menculik gembong narkoba Ismael 'El Mayo' Zambada, kata pengacara keluarga Guzman, menyusul laporan yang menyebutkan Joaquin Guzman Lopez mengkhianati 'El Mayo' dan membawanya ke Amerika Serikat.
Guzman Lopez dan Zambada, salah satu pengedar narkoba paling berpengaruh dalam sejarah Meksiko, ditangkap minggu lalu oleh agen Amerika Serikat, setelah pesawat yang mereka tumpangi mendarat di sebuah lapangan terbang kecil di New Mexico.
Setelah penangkapan, yang dilakukan tanpa sepengetahuan Pemerintah Meksiko, muncul spekulasi apakah keduanya telah menyerah atau Guzman Lopez telah menjebak Zambada.
"Penculikan tidak mungkin terjadi," kata pengacara keluarga Guzman, Jose Luis Gonzalez, kepada Radio Formula, melansir Reuters 1 Agustus.
"Tidak, tidak. Los Chapitos mematuhi aturan ayah mereka dan mengikuti kebijakan yang biasa," katanya, ketika ditanya apakah Guzman Lopez mungkin telah mengkhianati Zambada yang berusia 76 tahun.
Keempat putra El Chapo, yang dikenal sebagai "Los Chapitos," mewarisi faksi ayah mereka dalam kartel tersebut.
Reuters menghubungi Gonzalez tetapi tidak dapat segera memberikan komentar.
Pernyataannya bertentangan dengan pengacara Zambada, Frank Perez, yang mengatakan pada Hari Sabtu, Guzman Lopez "menculik" kliennya.
Perez mengatakan Guzman Lopez dan enam pria berseragam militer menyergap Zambada di dekat ibu kota Negara Bagian Sinaloa, Culiacan, memaksanya naik pesawat ke Amerika Serikat tanpa persetujuannya.
Baik Guzman Lopez maupun Zambada telah mengaku tidak bersalah atas tuduhan perdagangan narkoba di pengadilan AS.
BACA JUGA:
Pengacara keluarga Guzman mengatakan, penyerahan diri para pria itu bersifat sukarela dan dilakukan setelah sekitar empat tahun negosiasi dengan pihak berwenang AS.
Diketahui, Kartel Sinaloa yang berbasis di Tijuana dan telah beroperasi sejak 1980-an, adalah salah satu organisasi kriminal paling kuat dan kejam di Meksiko, dikutip dari CBS News.
'El Mayo' mendirikan kartel bersama dengan 'El Chapo', yang ditangkap pada tahun 2016 dan saat ini menjalani hukuman seumur hidup di penjara dengan keamanan maksimum di Amerika Serikat.