Bagikan:

JAKARTA - Sedikitnya 19 anggota kartel Sinaloa tewas dalam baku tembak dengan pasukan tentara Meksiko.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Meksiko menyebutkan, belasan anggota kartel berbahaya itu tewas setelah menyerang tentara Meksiko yang sedang berada di negara bagian Culiacan.

Mengutip CBN News, Rabu 23 Oktober, penyerangan dimulai pada Senin pekan ini. Lebih dari 30 anggota kartel Sinaloa terlibat dalam penyerangan diikuti baku tembak.

Sinaloa merupakan negara bagian Meksiko yang beribu kota Culiacan.

Wilayah itu mengalami lonjakan kekerasan sejak salah satu pendiri kartel bernama Ismael "El Mayo" Zambada ditangkap di Amerika Serikat (AS) pada Juli 2024.

Penangkapan Zambada memicu perang antar "keluarga kartel" yang melibatkan anak-anak Joaquin "El Chapo" Guzman, pengedar narkoba sekaligus pendiri kartel Sinaloa.

Kemenhan Meksiko mengatakan belasan anggota kartel yang tewas diduga terkait dengan faksi Zambada.

Zambada, 76 tahun, ditangkap di AS bagian selatan saat mendarat bersama anak "El Chapo" sekaligus memimpin sebuah faksi kartel "Chapitos", Joaquin Guzman Lopez pada 25 Juli 2024.

Zambada yang merupakan pengedar narkoba veteran itu menuduh Lopez menculiknya dan menyerahkannya kepada penegak hukum AS.

Menurut lembar dakwaan yang dirilis oleh Departemen Kehakiman AS tahun 2023, anggota kartel "Chapitos" menggunakan pembuka botol, sengatan listrik, dan cabai pedas untuk menyiksa saingan dalam bisnis narkoba.

Chapitos yang bengis juga tidak segan-segan menghukum korbannya dengan memberikannya kepada harimau untuk dimakan hidup-hidup.

Dalam dakwaan juga dijelaskan, putra-putra "El Chapo" yang terdiri dari 28 orang merupakan anggota kartel Sinaloa. Mereka didakwa dalam penyelidikan besar-besaran perdagangan fentanil yang diumumkan pada April 2023.

Sementara "El Chapo" menjalani hukuman penjara seumur hidup dengan keamanan maksimum di Colorado setelah dihukum pada tahun 2019 atas tuduhan termasuk perdagangan narkoba, pencucian uang, dan pelanggaran terkait senjata.