Bagikan:

JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel menjadi ancaman bagi kawasan dan kemanusiaan saat berbicara di telepon dengan Pemimpin Paus Fransiskus.

"Pembunuhan terhadap Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dan serangan terhadap Lebanon sekali lagi telah menunjukkan, Israel adalah ancaman bagi seluruh kawasan serta seluruh dunia dan kemanusiaan," kata Presiden Erdogan, dalam unggahan di akun X resmi Presiden Turki, seperti dikutip 2 Agustus.

Presiden Erdogan menekankan, serangan Israel terhadap Gaza telah berubah menjadi genosida, krisis kemanusiaan besar sedang berlangsung, menggarisbawahi Israel telah melakukan pembantaian di bawah payung diplomatik, ekonomi, dan militer yang diberikan kepadanya oleh beberapa negara.

Ia menambahkan, aliansi kemanusiaan harus mengambil tindakan sebelum terlambat agar umat Islam dan Kristen, khususnya mereka yang tinggal di Palestina, dapat menemukan kedamaian.

Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dikonfirmasi tewas oleh kelompok itu pada Rabu pagi di Teheran, usai menghadiri pelantikan presiden Iran pada Selasa sore di Teheran. Haniyeh sebelumnya sempat bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian.

Beberapa jam sebelumnya, Israel menewaskan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr dalam serangan ke Beirut, Lebanon. Ia dikatakan sebagai penasihat Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Ankara, yang menjaga hubungan baik dengan Hamas, dalam sebuah pernyataan menuduh Israel ingin memperluas perang di Gaza ke seluruh wilayah. Presiden Erdogan bertemu Haniyeh di Istanbul pada Bulan April.

Berbela sungkawa kepada Palestina dan keluarga Haniyeh, Presiden Erdogan menyebut pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas itu bertujuan untuk melemahkan perlawanan dan perjuangan rakyat Gaza, dikutip dari Daily Sabah.

Presiden Erdogan menyatakan keyakinannya, akan bermanfaat bagi Paus Fransiskus untuk mengadakan pembicaraan dengan negara-negara yang mendukung Israel, guna menghentikan serangan dan mencapai perdamaian abadi sebelum struktur politik, keamanan dan sosial kawasan dan dunia mengalami kerusakan permanen.

Sementara, Paus Fransiskus pada gilirannya berterima kasih kepada Presiden Erdogan atas upayanya menuju perdamaian dan kepekaannya terhadap penodaan nilai-nilai agama.