Bagikan:

JAKARTA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengapresiasi upaya Paus Fransiskus guna mewujudkan perdamaian, khususnya di Jalur Gaza, saat Pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia itu menyerukan Hamas dan Israel segera menerima usulan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Berbicara melalui panggilan telepon, Pemimpin Palestina itu juga menekankan perlunya Vatikan untuk melanjutkan upayanya untuk segera menghentikan agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, guna menyelamatkan warga sipil dari bencana perang.

Presiden Abbas menegaskan kelanjutan upaya dengan semua pihak untuk menghentikan agresi, mendatangkan bantuan melalui semua penyeberangan perbatasan dengan Gaza, mencegah pengungsian, dan memastikan penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza, selain menghentikan kegiatan kolonial dan semua kejahatan yang dilakukan oleh otoritas pendudukan dan penjajah terhadap warga Palestina.

"Upaya juga sedang dilakukan untuk membela rakyat Palestina di Yerusalem, serta melestarikan identitas dan karakter Kota Yerusalem serta status historis dan hukum tempat-tempat suci Kristen dan Islam di sana," kata Presiden Abbas, dilansir dari WAFA 10 Juni.

Dalam kesempatan itu, Presiden Abbas mengenang upaya Paus dan seruannya pada tahun 2014 untuk berdoa bagi perdamaian, serta pengakuan Vatikan terhadap Negara Palestina pada tahun 2015.

Terpisah, Paus Fransiskus menyerukan agar kelompok militan Palestina Hamas dan Israel segera menerima usulan gencatan senjata serta pembebasan sandera, serta agar bantuan kemanusiaan segera sampai ke warga Palestina di Gaza.

"Saya mendorong masyarakat internasional untuk bertindak segera, dengan segala cara, untuk membantu warga Gaza, yang kelelahan karena perang," katanya, dikutip dari The Times of Israel.

"Bantuan kemanusiaan harus diizinkan untuk sampai ke mereka yang membutuhkan dan tidak seorang pun dapat menghalanginya," tegasnya.

Lebih lanjut Paus Fransiskus mendukung usulan gencatan senjata, mengatakan ia berharap persyaratannya akan segera diterima oleh kedua belah pihak, meskipun ia mengakui bahwa negosiasi "tidak mudah."

"Saya berharap usulan perdamaian di semua lini yang telah diajukan dan untuk pembebasan sandera akan segera diterima demi kepentingan Palestina dan Israel," harap Paus.

Paus Fransiskus juga berterima kasih kepada Yordania, yang minggu ini akan menjadi tuan rumah konferensi bantuan kemanusiaan internasional untuk warga Palestina.

Paus juga mengenang, Hari Sabtu menandai peringatan 10 tahun doa perdamaian yang ia selenggarakan di taman Vatikan, yang dihadiri oleh Presiden Israel saat itu Shimon Peres dan Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas.

"Pertemuan itu menunjukkan berjabat tangan itu mungkin, dan untuk menciptakan perdamaian, Anda membutuhkan keberanian, jauh lebih banyak keberanian daripada berperang," katanya.