Bagikan:

JAKARTA - Presiden Mahmoud Abbas menyerukan negara-negara yang belum mengakui Negara Palestina untuk segera memberikan pengakuan, di sela-sela peresmian gedung baru Kedutaan Besar Palestina di Vatikan Hari Kamis.

Peresmian gedung baru misi diplomatik Palestina tersebut, menandai tonggak penting dalam upaya diplomatik Palestina, dikutip dari WAFA 12 Desember.

Setelah pengibaran bendera Palestina di atas kedutaan besar yang baru, Presiden Abbas menyampaikan pernyataan singkat, menegaskan kembali seruannya kepada negara-negara yang belum mengakui Negara Palestina, untuk segera memberikan pengakuan.

Lebih lanjut, Presiden Abbas juga menekankan perlunya masyarakat internasional untuk bertanggung jawab dan menegaskan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, yang berpuncak pada pembentukan negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, berdasarkan solusi dua negara dan resolusi internasional yang relevan.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Abbas juga mendesak dukungan global untuk upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta pengakuan internasional lebih lanjut atas negara Palestina.

Selain peresmian gedung baru kedutaan, Presiden Abbas juga bertemu dengan Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus saat berada di Vatikan.

Dilansir dari Reuters, Vatikan mengatakan Paus Fransiskus dan Presiden Abbas melakukan pembicaraan pribadi selama setengah jam. Presiden Abbas mengatakan dirinya berterima kasih kepada Paus atas posisinya dalam mendukung pencapaian perdamaian yang adil di Palestina berdasarkan solusi dua negara.

Diketahui, Vatikan secara resmi mengakui Negara Palestina pada 13 Mei 2015. Pada 26 Juni 2015, perjanjian komprehensif tentang pengakuan bersama ditandatangani antara Takhta Suci dan Negara Palestina.

Saat ini, sekitar 149 negara di dunia telah mengakui Palestina, dengan Armenia menjadi yang terakhir melakukannya pada 21 Juni 2024. Palestina sendiri memiliki misi diplomatik di 110 negara di seluruh dunia.