Bagikan:

JAKARTA - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) menegaskan tidak ada drone yang diluncurkan dari kapal induk di lepas pantai timur negara itu, seperti yang diklaim oleh seorang anggota parlemen AS pada Hari Rabu.

"Tidak ada kebenaran dalam hal itu," kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh, melansir Reuters 12 Desember.

"Tidak ada kapal Iran di lepas pantai Amerika Serikat dan tidak ada yang disebut 'kapal induk' yang meluncurkan pesawat nirawak ke arah Amerika Serikat," jelasnya.

Sebelumnya, anggota Kongres dari Partai Republik Jeff Van Drew, yang distriknya di New Jersey meliputi Atlantic City, mengatakan ia telah mengungkap apa yang tampaknya merupakan rencana Iran.

"Apa yang kami temukan mengkhawatirkan — pesawat nirawak terbang dari arah laut, mungkin terkait dengan kapal induk Iran yang hilang," katanya di platform media sosial X.

Anggota parlemen itu juga membuat klaim di Fox News.

Terpisah, Badan Penerbangan Federal AS (FAA) mengatakan mulai menerima laporan aktivitas pesawat nirawak di dekat Morris County, New Jersey, pada Hari Senin, 18 November. FAA telah melarang penerbangan pesawat nirawak di atas Pangkalan Militer Picatinny Arsenal dan Trump National Golf Club Bedminster.

Minggu lalu, FBI dan Kepolisian Negara Bagian New Jersey meminta masyarakat untuk melaporkan informasi apa pun yang terkait dengan penampakan terbaru kemungkinan pesawat nirawak terbang di beberapa daerah di sepanjang Sungai Raritan.

"Para saksi telah melihat sekelompok pesawat nirawak dan kemungkinan pesawat sayap tetap. Kami telah menerima laporan dari masyarakat dan penegak hukum sejak beberapa minggu lalu," kata FBI.

Pentagon mengatakan, penilaian awal menunjukkan pesawat nirawak tersebut bukan dari negara lain dan militer AS tidak menembak jatuh pesawat tersebut karena tidak menimbulkan ancaman bagi instalasi militer mana pun.

"Kami tidak memiliki bukti aktivitas ini berasal dari entitas asing atau pekerjaan musuh," jelas Singh.

"Kami akan terus memantau apa yang terjadi. Namun, Anda tahu, tidak ada satu pun instalasi kami yang terancam saat aktivitas ini terjadi," tambahnya.

Namun, penampakan drone terbaru merupakan pengingat akan kekhawatiran yang semakin meningkat tentang proliferasi teknologi drone dan potensi pertimbangan keamanan, mengingat drone dapat membawa teknologi pengawasan atau bahkan bahan peledak.

Pada konferensi pers, Pemimpin Demokrat DPR Hakeem Jeffries ditanyai tentang kurangnya informasi tentang pesawat nirawak tersebut.

"Kita membutuhkan tingkat transparansi yang lebih tinggi dari otoritas penegak hukum dan kami akan memastikan hal itu terjadi dalam beberapa hari dan minggu mendatang," kata Jeffries.