JAKARTA - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia telah menyelesaikan misinya di Suriah, dengan Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad mengendalikan sendiri negaranya kemudian.
Peskov mengatakan, Rusia membantu Suriah dalam melawan teroris dan menstabilkan situasi setelah tahun 2015, tetapi tindakan selanjutnya tergantung pada pemerintah Damaskus.
"Beberapa waktu lalu, Rusia membantu Republik Arab Suriah dalam memerangi teroris dan memastikan stabilitas ketika situasi tersebut mengancam seluruh kawasan," jelasnya, dikutip dari TASS 11 Desember.
"Kami berupaya keras untuk mencapai tujuan tersebut. Rusia telah menyelesaikan misinya saat itu," tandas Peskov.
"Setelah itu, pemerintah (Bashar) Assad yang mengambil alih kendali di negaranya sendiri, berusaha keras untuk memastikan pembangunan, tetapi sayangnya, situasinya telah mencapai titik itu," kata Peskov, seraya menambahkan "sekarang, kita perlu melanjutkan berdasarkan kenyataan di lapangan."
Peskov menekankan "Rusia terus berdialog dengan semua negara di kawasan tersebut", ketika ditanya bagaimana kemungkinan perubahan pemerintahan di Suriah akan memengaruhi pengaruh geopolitik Moskow di Timur Tengah, juru bicara kepresidenan
"Kami berkomitmen untuk terus melakukannya dengan cara ini," kata Peskov.
Diketahui, kelompok pemberontak Suriah melancarkan serangan besar-besaran di sejumlah wilayah Suriah pada akhir November, sebelum menguasai ibu kota pada akhir pekan, menandai tumbangnya pemerintahan Presiden Assad.
BACA JUGA:
Kremlin mengatakan Assad dan keluarganya telah berada di Moskow dan mendapatkan suaka atas keputusan Presiden Vladimir Putin dengan dasar kemanusiaan.
Wamenlu Rusia Sergey Ryabkov kemudian menjadi pejabat pertama yang mengonfirmasi keberadaan Assad di Moskow, mengatakan Rusia telah membawanya dengan cara paling aman.