Bagikan:

JAKARTA - Korban tewas warga Palestina di Gaza melonjak tembus 37.000 jiwa, jumlah korban jiwa serangan Israel Nuseirat saat membebaskan sandera terus bertambah.

Otoritas kesehatan setempat mengatakan, korban tewas akibat serangan Israel pada Hari Sabtu lalu di kamp pengungsi di Gaza Tengah itu hingga Hari Minggu telah mencapai 274 orang, sementara korban luka-luka bertambah hampir 700 orang, mayoritas warga sipil yang terdiri dari anak-anak dan wanita, melansir WAFA 9 Juni.

Serangan yang berlangsung hampir dua jam itu dilakukan dari darat, laut dan udara, menjadi yang terbesar dalam enam bulan terakhir.

Terpisah, Israel mengklaim serangan yang dilakukannya pada Hari Sabtu bertujuan untuk membebaskan sandera. Militer mengumumkan, empat orang yang berhasil dibebaskan yakni Noa Argamani (26), Almog Meir Jan (22), Andrey Kozlov (27) dan Shlomi Ziv (41), dikutip dari Daily Sabah.

Para sandera termasuk di antara tujuh orang yang dibebaskan hidup-hidup oleh pasukan Israel. Sekarang ada 116 sandera yang tersisa di Gaza, termasuk 41 orang yang menurut tentara telah tewas.

Warga Nuseirat, Khalil al-Tahrawi, menggambarkan mendengar baku tembak dan penembakan dari tempat perlindungannya.

"Pesawat tempur Israel mulai mengebom kami ke segala arah untuk menutupi proses penarikan pasukan," katanya.

Diketahui, operasi itu dilakukan beberapa hari setelah serangan Israel terhadap sekolah Nuseirat yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, yang menurut sebuah rumah sakit di Gaza telah menewaskan 40 orang.

Otoritas kesehatan pada Hari Minggu mengumumkan, sekitar 283 warga Palestina tewas dan 814 lainnya terluka akibat serangan Israel selama 24 jam terakhir.

Otoritas juga mengonfirmasi, jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai 37.084 jiwa dan korban luka-luka mencapai 84.494 orang, dengan mayoritas wanita dan anak-anak.