JAKARTA - Serangan udara Israel menewaskan 10 warga Palestina di Gaza. Dilaporkan tujuh orang tewas dalam serangan terhadap dua rumah di kota Beit Lahiya, Gaza utara, dan tiga korban jiwa dalam serangan terhadap rumah di kamp Nuseirat di Gaza.
Beberapa orang terluka dalam kedua serangan tersebut. Pasukan Israel dilaporkan mengirim tank ke timur laut kamp Nuseirat pada Senin, 4 November pagi.
Israel mengerahkan tank ke Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya pada 5 Oktober 2024, dengan mengatakan hal itu dimaksudkan untuk mencegah Hamas berkumpul kembali.
Warga Palestina mengatakan serangan udara dan darat baru serta evakuasi paksa adalah “pembersihan etnis” yang bertujuan mengosongkan dua kota di Gaza utara dan kamp pengungsi untuk menciptakan zona penyangga.
Israel menyangkal hal ini dengan mengatakan pihaknya memerangi militan Hamas yang melancarkan serangan dari sana.
Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas menyebutkan jumlah warga Palestina yang terbunuh sejak 5 Oktober sebanyak 1.800 orang dan 4.000 lainnya terluka.
Tidak ada konfirmasi mengenai angka tersebut dari kementerian kesehatan wilayah tersebut dan Israel telah berulang kali menuduh kantor media Hamas membesar-besarkan jumlah korban tewas.
BACA JUGA:
Israel mengatakan pasukannya telah membunuh ratusan pria bersenjata Palestina dan membongkar infrastruktur militer di Jabalia dalam sebulan terakhir.
Perang tersebut meletus setelah militan pimpinan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang kembali ke Gaza, menurut penghitungan Israel.
Serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 43.300 warga Palestina, menurut otoritas Gaza, dan membuat sebagian besar Gaza menjadi puing-puing.